Jumat, 27 Desember 2013

MAWAR NATAL

Bacaan: Matius 1:18-25
NATS: Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel (Yesaya 7:14)

Berbeda dengan banyak lagu pujian tentang kelahiran Juru Selamat, Lo, How A Rose E'er Blooming [Lihatlah, Sebuah Mawar yang Mekar] adalah sebuah lagu yang lembut. Lirik dan musiknya menggambarkan pernyataan sunyi dan agak tak masuk akal bahwa sebuah mawar harapan telah mengembang di musim dingin keputusasaan dunia. Lagu yang ditulis pada abad ke-15 oleh penyair tidak dikenal dari Jerman ini, berdiri sendirian di tengah-tengah hiruk pikuk Natal modern kita, yang membawa pesan sukacita bagi semua yang mau berhenti untuk mendengarkannya.

Lihatlah, sebuah Mawar yang mekar/Tumbuh dari batang yang lemah!
Keluar dari tunggul Isai/Yang pada masa lalu telah sering dinyanyikan
Ia muncul, kuntumnya tampak cerah/Di tengah-tengah dinginnya musim dingin
Ketika separuh jalan yang dilalui adalah malam.

Lagu itu menceritakan suatu musim ketika mawar tidak mengembang dan malam sudah separuh berjalan, saat orang sering menyerah putus asa.

Natal bisa menjadi musim dingin yang sangat syahdu, malam yang gelap ketika lampu-lampu tampak redup dan sapaan riang dibungkam oleh kesepian atau ketakutan. Namun, ada kata-kata harapan berikut ini:

Bunga ini, kelembutan keharumannya/Manis memenuhi udara
Mengusir dengan semarak kemenangan/Kegelapan di mana-mana
Manusia sejati, dan sungguh Allah/Dari dosa dan kematian Dia
membebaskan kita/Dan meringankan setiap beban.

Sebuah mawar telah mengembang di tengah malam musim dingin. Kristus Sang Juru Selamat telah lahir! --DCM

PESAN YANG DISAMPAIKAN MELALUI PALUNGAN
MENYATAKAN MISI SALIB

Selasa, 17 Desember 2013

LALAT dan LEBAH

Mengapa LEBAH cepat menemukan Bunga...? Sedangkan LALAT cepat menemukan Kotoran ?

Karena naluri Lebah hanya untuk menemukan Bunga, Sedangkan Naluri lalat hanya untuk menemukan Kotoran.

LEBAH tidak tertarik pada kotoran. Sebaliknya, LALAT tidak tertarik pada harum dan keindahan bunga. Alhasil, LEBAH kaya akan madu sedangkan LALAT kaya kuman penyakit.

Mengapa sebagian orang menjadi JAHAT dan sebagian org mnjd BAIK?

Karena orang jahat tidak tertarik pada hal² yg baik, Sebaliknya bila ada hal² yg jahat, menyakitkan, gosip, bohong, permusuhan, mereka jadi begitu bersemangat untuk menyebarkannya, mereka orang² yg mudah di profokasi tanpa pikir panjang langsung bereaksi.

Orang BAIK ialah orang yg tidak tertarik dan tak mau merespon akan hal² buruk, menyakiti, isyu yg tak jelas, semua hal yg berbau kejahatan yg sekalipun dilapisi isyu agama.

Apa yg dipikirkan akan menghslkan apa yg diliat, & apa yg diliat akan menghasilkan apa yg diperoleh.

Hidup ini sangat tergantung dengan Hati & Pikiran.

Jika Hati & Pikiran selalu Negatif maka apa saja yg dilihat akan selalu Negatif & hasilnya adalah penderitaan, sakit hati, kecewa. Iri hati, sirik

Ingin bahagia....?
Mulailah dgn Hati & Pikiran yg selalu Positif maka apa saja yg dilihat akan selalu Positif & hasilnya adalah kebahagiaan.

Tuhan Yesus Memberkati

Sabtu, 14 Desember 2013

MENGALAHKAN KEJAHATAN

Bacaan: Lukas 9:51-56
NATS: Janganlah kamu dikalahkan oleh kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan! (Roma 12:21)

Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, Yesus melewati Samaria. Sebelumnya, Dia mengirim utusan untuk menyiapkan tempat, tetapi penduduk desa menolak-Nya.

Ketika Yakobus dan Yohanes mendengar penolakan itu, mereka menjadi kesal, "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?" (Lukas 9:54). Mereka baru saja dari sebuah gunung dan menyaksikan Tuhan bersama Musa serta Elia. Tak heran jika mereka teringat kisah Elia yang meminta api turun dari surga (1 Raja-raja 18:36-38). Namun, ketika mereka meminta api yang membinasakan itu, Yesus menegur mereka.

Dia berkata kepada mereka, "Anak Manusia tidak datang untuk menghancurkan hidup manusia tetapi untuk menyelamatkannya" (Lukas 9:56, versi King James). Balas dendam bukan urusan kita. Allah sendirilah yang berhak melakukan pengirikan dalam murka-Nya (Yesaya 63:3). Tugas kita adalah memberitakan kabar baik keselamatan kepada dunia.

Paulus menulis, "Janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan ... sebab ada tertulis: 'Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan,' firman Tuhan. Tetapi, 'Jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.' Janganlah kamu dikalahkan oleh kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!" (Roma 12:19-21). Kita harus menyerahkan pembalasan kepada Allah.

Yesus memanggil kita untuk memperlakukan orang yang sulit dengan kebaikan dan membawa mereka kepada-Nya --DHR

MURKA DAN BELAS KASIH ALLAH
KEDUANYA TERLIHAT DI SALIB KALVARI

Minggu, 08 Desember 2013

NATAL KELABU

Bacaan: Yesaya 53:1-6
NATS: Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya (Yesaya 53:4)

Saat ini, semakin banyak gereja yang setiap tahun menyelenggarakan kebaktian-kebaktian Natal Kelabu bagi orang-orang yang menghadapi kedukaan dan kehilangan. Musim liburan yang menekankan kebahagiaan dan kegembiraan acap kali membuat orang-orang yang sedang mengalami kekecewaan merasa lebih sedih.

Artikel di Associated Press mengutip seorang pendeta yang melukiskan kebaktian Natal Kelabu sebagai "kesempatan bagi orang-orang untuk datang dan berada di dalam hadirat Allah serta mengakui dukacita, keputusasaan, dan kesepian mereka, lalu menyerahkannya kepada Allah." Seorang peserta menambahkan, "Itu adalah tempat yang baik untuk menangis dan tidak seorang pun akan merasa keberatan."

Selama masa Natal, kita sering membaca nubuatan-nubuatan Yesaya tentang Mesias yang akan datang, yang akan lahir dari seorang perawan (Yesaya 7:14) dan disebut "Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai" (9:6). Namun, mungkin kita juga perlu memasukkan kata-kata di dalam Yesaya 53: "Ia ... seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan.... Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya ... dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh" (ayat 3-5). Pemazmur mengingatkan kita bahwa "[Tuhan] menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka" (Mazmur 147:3).

Jika Anda merasa sedih pada hari Natal ini, ingatlah: Yesus datang untuk menyelamatkan kita, menolong kita, dan menyembuhkan kita --DCM

YESUS MENYEDIAKAN OASIS ANUGERAH
DI GURUN KEDUKAAN

Sabtu, 07 Desember 2013

Hendaklah Kamu Selalu Rendah Hati, Lemah Lembut dan Sabar

“Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua” (Ef4:2-6).

Ada tiga keutamaan yang diharapkan kita hayati atau laksanakan dalam hidup sehari-hari sebagai orang beriman, yaitu “rendah hati, lemah lembut dan sabar”. Maka baiklah secara sederhana dan mungkin tidak sempurna saya coba menguraikan tiga keutamaan tersebut:

1) “Rendah hati adalah sikap dan perilaku yang tidak suka menonjolkan dan menomorsatukan diri, yaitu dengan menenggang perasaan orang lain. Meskipun pada kenyataannya lebih dari orang lain, ia dapat menahan diri untuk tidak menonjolkan dirinya” (Prof Dr Edi Sedyawati/edit” Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur, Balai Pustaka – Jakarta 1997, hal 24). Kerendahan hati hemat saya merupakan keutamaan dasar yang mendasari keutamaan-keutamaan lainnya serta kebalikan dari kesombongan. Maka marilah kita saling membantu dan mengingatkan dalam hal penghayatan kerendahan hati ini.

2) “Lemah lembut kiranya memperkuat atau memperteguh kerendahan hati. Orang yang lemah lembut antara lain nampak dalam cara bicara/wacana maupun bertindak yang sopan, enak didengarkan maupun dilihat, sehingga pribadi yang bersangkutan sungguh menarik dan memikat. Lemah lembut bersumber dari hati, yang penuh syukur dan terima kasih, karena segala sesuatu yang ada padanya merupakan anugerah Allah.

3) “Sabar adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan kemampuan dalam mengendalikan gejolak diri dan tetap bertahan seperti keadaan semula dalam menghadapi berbagai rangsangan atau masalah” (ibid hal 24). Kesabaran pada masa ini rasanya mendesak dan up to date untuk dihayati dan disebarluaskan, mengingat dan memperhatikan cukup banyak orang kurang atau tidak sabar, antara lain dapat dilihat dan dicermati di jalanan dimana para pengendara atau pemakai jalan yang melanggar aturan lalu lintas, di dalam pergaulan muda-mudi yang bebas tanpa kendali akhirnya terjadi kehamilan sebelum/diluar nikah atau perkawinan.

Dengan dan melalui penghayatan tiga keutamaan di atas diharapkan terjadilah kesatuan, persaudaraan atau persahabatan sejati di antara kita: satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua. Sekali lagi saya angkat dan ingatkan bahwa kesatuan, persaudaraan atau persahabatan sejati ini hendaknya pertama-tama terjadi di dalam keluarga, antara suami-isteri, anak-anak dan seluruh anggota keluarga. Penghayatan akan kesatuan, persaudaraan atau persahabatan sejati rasanya pada masa ini dapat menjadi ‘nabi’, dan siapapun yang melihat atau kena dampak cara hidup dan cara bertindak itu akan berkata :”dia ini benar-benar nabi yang akan datang di dunia ini”. Dengan kata lain penghayatan kesatuan, persaudaraan atau persahabatan sejati merupakan bentuk tugas perutusan berupa teladan atau kesaksian, yang utama dan pertama.

Jumat, 06 Desember 2013

GANTI NAMA ANDA

Bacaan: Kisah 3:1-16
NATS: Siapa saja yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan (Roma 10:13)

Nama adalah sesuatu yang penting. Para orangtua mungkin menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mencari dan memutuskan nama yang paling sempurna bagi bayi mereka. Kerap kali keputusan terakhir didasarkan pada bunyi, keunikan, atau artinya.

Ada seorang wanita yang memakai nama baru sebab ia tidak menyukai nama aslinya. Ia keliru menyangka bahwa dengan berganti nama, ia dapat mengubah nasibnya. Itu tidak mungkin terjadi, tetapi bagi orang-orang yang memercayai Yesus sebagai Juru Selamat dan sejak saat itu dikenali lewat nama-Nya, benar-benar terjadi sebuah perubahan menyeluruh.

Ada arti penuh kuasa yang terkait dengan nama Yesus. Para rasul melakukan mukjizat-mukjizat (Kisah Para Rasul 3:6,7,16; 4:10) dan mengusir setan dalam nama Yesus (Lukas 10:17). Mereka berbicara dan mengajar dalam nama Yesus. Mereka membaptis orang-orang percaya dalam nama Yesus (Kisah Para Rasul 2:38). Dan, hanya melalui nama Yesus-lah kita dapat sampai kepada Bapa (Kisah Para Rasul 4:12).

Ketika kita menjadi orang-orang kristiani, kita semua memiliki nama yang berharga ini. Dan, saat kita mengikut Kristus, kita mampu memantulkan cahaya-Nya ke kegelapan mana pun yang kita jumpai; di lingkungan kita, di tempat kerja kita, atau bahkan di rumah kita. Kita harus berdoa agar saat orang melihat kita -- mereka akan melihat Kristus.

Nama yang kita sandang dapat mempunyai makna atau arti. Akan tetapi, menyandang nama kristiani berarti mengalami sebuah perubahan hidup -- CHK

NAMA YESUS ADALAH SATU-SATUNYA NAMA
YANG MEMILIKI KUASA UNTUK MENGUBAHKAN

Kamis, 05 Desember 2013

HADIAH DALAM HADIAH

Bacaan: 1Yohanes 5:9-13,20
NATS: Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu! (2Korintus 9:15)

Hadiah Natal yang paling disukai Sharon dari suaminya, Andy, adalah kotak antik untuk menyimpan perhiasan. Di dalamnya terdapat tiga kotak dengan hadiah tambahan berupa cokelat dan perhiasan. Ia menyukai setiap hadiah yang ada di dalam hadiah itu.

Ketika Allah mengirimkan Putra-Nya Yesus untuk menjadi Juru Selamat dunia, Dia memberi kita banyak hadiah di dalam Hadiah itu. Dan, sejak saat itu, orang-orang yang menerima hadiah Yesus, mereka juga akan menerima hadiah-hadiah khusus berikut:

Pengampunan dosa. "Sebab di dalam Dia [Yesus] kita beroleh penebusan oleh darah-Nya, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan anugerah-Nya" (Efesus 1:7).

Pengajaran dari Roh Kudus. Yesus telah memberi janji, "Penolong, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu" (Yohanes 14:26).

Hidup kekal dan rumah di surga. Yohanes berkata, "Siapa yang memiliki Anak, ia memiliki hidup" (1Yohanes 5:12). Yesus berjanji, "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal.... Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu" (Yohanes 14:2).

Kasih yang tiada tara. "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu .... Tidak ada kasih yang lebih besar daripada ini, yakni seseorang memberikan nyawanya demi sahabat-sahabatnya" (Yohanes 15:9,13).

Sudahkah Anda menerima Hadiah Allah yang tak terkatakan itu? Anda hanya perlu memintanya --AMC

YESUS ADALAH HADIAH DAN
PEMBERI SETIAP HADIAH YANG BAIK

Selasa, 03 Desember 2013

TAKUT SETENGAH MATI

Bacaan: 1 Korintus 15:51-58
NATS: Juru Selamat kita Yesus Kristus, yang melalui Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa (2 Timotius 1:10)

Baris pembuka sebuah lagu country, "Sarabeth is scared to death ..." [Sarabeth takut setengah mati] menggambarkan kepada pendengarnya mengenai hati seorang gadis remaja yang sangat ketakutan karena didiagnosa menderita penyakit kanker. Lirik lagu Skin (Sarabeth) memaparkan pergumulan yang dihadapinya. Pergumulannya itu tidak hanya berkaitan dengan penyakit dan pengobatannya, tetapi juga berhubungan dengan bukti nyata dari pergumulannya, yaitu rambutnya yang rontok (judul lagu tersebut diambil dari sini). Ini adalah lagu kemenangan yang menyentuh di tengah-tengah suatu tragedi, ketika Sarabeth menghadapi ketakutan hidup-dan-mati yang memang mengerikan akibat kanker yang dideritanya tersebut.

Bayangan kematian menghadang setiap manusia. Namun, entah kita menghadapi kenyataan tersebut dengan rasa takut atau dengan penuh keyakinan, tidak tergantung pada ada atau tidaknya pandangan hidup yang baik atau sikap positif. Cara kita menghadapi kematian, seluruhnya tergantung pada apakah kita memiliki hubungan pribadi dengan Yesus, yang memberikan diri-Nya untuk mati supaya kematian itu sendiri dapat dipatahkan.

Rasul Paulus pernah menulis kepada Timotius bahwa Juru Selamat kita adalah Dia yang "melalui Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa" (2 Timotius 1:10). Dengan demikian, kita tidak perlu merasa takut setengah mati pada saat melewati masa-masa hidup yang paling sulit sekalipun.

Kita dapat hidup dengan penuh keyakinan dan harapan karena Yesus telah menaklukkan maut --WEC

KARENA KRISTUS HIDUP
KITA TIDAK PERLU TAKUT TERHADAP KEMATIAN

Sabtu, 28 September 2013

BENTENG HADRIANUS

Bacaan: Efesus 2:11-18
NATS: [Kristus] merobohkan tembok pemisah (Efesus 2:14)

Ketika Julius Caesar menyerbu pantai selatan Inggris pada tahun 55 SM, ia mendapatkan perlawanan dari para pejuang suku Celtic. Namun, seabad kemudian kekuasaan Roma terhampar di seluruh daerah utara, yang kini disebut Skotlandia.

Penaklukan itu merenggut nyawa 30.000 orang suku Celtic, tetapi kemenangan Roma berumur pendek. Pejuang yang selamat segera memulai perang gerilya yang kejam melawan tentara pendudukan. Akhirnya, pada tahun 122 M, Kaisar Hadrianus memerintahkan untuk membangun benteng yang memisahkan orang-orang Roma dari kaum barbar di utara. Dan, Benteng Hadrianus masih berdiri hingga kini.

Pada zaman Yesus, penghalang yang lebih kuat daripada Benteng Hadrianus berdiri di antara anak-anak Allah dan bangsa-bangsa lain, yang berada di luar komunitas rohani mereka. Penghalang tersebut berupa kecurigaan etnis. Allah memiliki rancangan untuk memberkati semua bangsa di dunia melalui Abraham (Kejadian 12:1-3; Yesaya 51:2). Namun, bukannya menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, Israel justru menumbuhkan kecurigaan terhadap bangsa-bangsa lain.

Kecurigaan dan rasisme masih ada hingga kini, bahkan di kalangan gereja. Sikap seperti ini akan merusak kesaksian kita mengenai kasih Kristus untuk semua orang. Yesus menyerahkan hidup-Nya untuk menebus umat manusia dari setiap suku dan segala bangsa. Kita tidak hanya harus menerima mereka, tetapi kita juga harus mengasihi mereka sebagai saudara laki-laki dan perempuan di dalam Kristus (Galatia 3:28,29; Wahyu 5:9) -HDF

KASIH KRISTUS MENCIPTAKAN KESATUAN BUKAN PERBEDAAN

Sabtu, 21 September 2013

KASIH ALLAH DAN HUKUMAN-NYA

Sungguh, pada waktu Aku membawa nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir Aku tidak mengatakan atau memerintahkan kepada mereka sesuatu tentang korban bakaran dan korban sembelihan; hanya yang berikut inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka: Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia! Yeremia 7:22, 23

Seseorang dapat memberikan persembahan kepada Tuhan tanpa hati yang taat, tetapi tidak mungkin seorang yang taat kepada Tuhan tidak memberikan persembahan. Tidak mengherankan Alkitab menekankan bahwa Allah lebih menghendaki ketaatan daripada persembahan.

Inti dari perikop pertama (Yer. 7:21-28) hari ini adalah masalah ketaatan (Yer. 7:23), atau lebih tepatnya masalah ketidaktaatan (Yer. 23:24, 26, 27, 28) yang dilakukan oleh umat Allah. Apa yang kita baca dalam nas ini tidak berarti bahwa Allah tidak memerintahkan umat-Nya untuk memberikan persembahan kurban, tetapi mau menekankan bahwa Allah mengutamakan sikap ketaatan hati (Yer. 7:23) lebih daripada memberikan persembahan kurban secara lahiriah. Umat Israel sering berpikir bahwa selama mereka menjalankan tuntutan keagamaan mereka secara lahiriah, mereka sudah melakukan ibadah mereka dengan benar. Akan tetapi, pemahaman demikian adalah salah. Tuhan berulang kali menegaskan melalui firman-Nya bahwa persembahan kurban mereka baru berkenan kalau disertai dengan hati yang remuk (Maz. 51:18, 19).

Akibat pemahaman keliru itu, umat Israel menjadi tidak takut-takut berdosa kepada Tuhan. Bahkan dalam perikop kedua (Yer. 7:29-8:3) mereka berani menggantikan Tuhan dengan dewa dewi bangsa kafir yang disembah dengan ritual yang sangat menjijikkan dan mengerikan (Yer. 7:30, 31). Itu sebabnya hukuman keras Tuhan pun akan dijatuhkan atas mereka. Memutarbalikkan hakikat ibadah berarti membuat aib diri sendiri (Yer. 7:19) dan mengubah juga sifat
ibadah (Yer. 7:32).

Ketaatan kepada Allah menunjukkan kesetiaan kita hanya pada Dia. Itulah yang dituntut Allah kepada umat-Nya sekarang. Kerajinan dan kesetiaan dalam mengikuti semua aktivitas gereja termasuk memberi persembahan dan perpuluhan, tidak berarti kalau tidak disertai ketaatan dan kesetiaan hanya menyembah Tuhan.

TAAT PADA TUHAN BERARTI MENDAHULUKAN DIA DAN MEWUJUDKAN FIRMAN-NYA SETIAP HARI!

PEPERANGAN ROHANI

Yesus memanggil kita untuk berpikir dan hidup seperti Dia.

Kita tidak boleh lupa bahwa pertempuran hebat yang dimenangkan Yesus di kayu salib diawali dengan bayang-bayang kesepian di taman Getsemani. Namun karena Dia taat pada panggilan utamaNya dan mengalahkan Musuh jiwa kita, Dia mampu menanggung penderitaan yang sehebat itu dengan penuh keberanian -- dan kemudian menggempur pintu gerbang neraka.

Ibrani 12:1-3 mengatakan bahwa “pemimpin dan penyempurna iman kita” benar-benar sudah mengabaikan kehinaan salib karena termotivasi oleh sukacita.

Jadi, jika kita “mempersenjatai diri” dengan sikap Kristus, bukankah berarti ada kemuliaan dalam pergumulan batin kita yang paling tidak mulia yang tidak kelihatan itu? Bahwa kita akan memperoleh kemerdekaan dan kekuatan jika kita menyerahkan kehendak kita dan menanggung penderitaan?

Renungkan hubungan Anda dengan penderitaan. Ketika Anda mengalami penderitaan yang hebat, bagaimana biasanya reaksi Anda? Sekalipun Anda tau bahwa penderitaan Anda menunjukkan ada hal yang lebih penting di balik hal-hal yang kelihatan, apakah Anda akan menghindarinya? Apakah Anda terus-menerus menyanyikan lagu kemarahan yang sama: Mengapa Engkau membiarkan hal ini terjadi padaku?!

Kebenaran yang sulit tetapi indah adalah: Tuhan tidak ingin Anda hanya memiliki iman yang mudah dan murahan. Dia ingin Anda memiliki lebih dari itu.

Itulah sebabnya Dia terus berperang agar dapat memerdekakan hati kita, sekalipun Dia harus mengorbankan diriNya sendiri.

Itulah sebabnya Petrus berkata supaya kita “jangan heran akan nyala api siksaan yang datang . . . untuk menguji kamu, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.” (1Petrus 4:12).

Kita harus mengharapkan peperangan semacam ini. Karena bagian cerita kita yang tampaknya menunjukkan tidak ada harapan lagi justru merupakan hal yang sangat penting untuk membuat cerita yang baik. Hal yang tidak kelihatan itulah yang memungkinkan kita menjadi orang yang sesuai dengan rancanganNya, sekalipun saat terbaik kita itu tidak terlihat oleh orang lain. Teruslah berlari memerangi ketakutan kita yang terdalam mungkin adalah hal paling menyakitkan yang harus kita lakukan, namun semua itu pasti akan menghasilkan sesuatu yang berharga pada akhirnya.

Amin

TUHAN YESUS MEMBERKATI

- Jangan Lelah ikut Tuhan -

Mungkin kita telah lelah mengikut Tuhan, setia melakukan kebenaran, taat dalam doa namun setiap pengharapan yang kita selalu harap tak pernah kita dapatkan, akhirnya bertanya "dimana Tuhan" ???

Mungkin kita telah lelah menjadi orang yang selalu mengalah, baik, pengertian, memberi namun akhirnya juga tak pernah di hormati dan dihargai melainkan sering dikecewakan hingga berkata "Untuk apa harus kulakukan Firman Tuhan ?"

Banyak hal yang mungkin menjadi penyebab kita jauh dari Tuhan saat kita merasa akal pikiran kita benar, akhirnya tak mau lagi hidup dalam Tuhan, saat merasa akal pikiran kita benar akhirnya tak mau lagi mentaati FirmanNya...
tetapi tau kah kalian, bahwa Tuhan tak pernah LELAH terhadap anda...

::Yes. 40:28 Tidakkah kau tahu, dan tidakkah kau dengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian- Nya.::

Dia tidak pernah LELAH terhadap setiap permintaan, tangisan, harapan kita.... tentu kita pun harus sama... JANGANLAH LELAH BEKERJA DALAM TUHAN.

Tuhan Yesus memberkati

TUHAN, AKU BENCI DIA!

Anda pernah disakiti?

Anda pernah kecewa?

Semua orang pasti pernah disakiti dan pernah dikecewakan. Kita hidup di dunia pasti juga akan bertemu dengan berbagai macam karakter orang. Tidak semua orang itu bisa menjadi apa yang kita inginkan.

Dulu saya pernah disakiti dan itu membuat hati saya sangat hancur. Saya berusaha untuk mengampuni namun terasa sangat berat. Saya tidak bisa melupakan dengan mudah apa yang telah orang itu lakukan dalam hidup saya.

Ingin sekali untuk memaki, untuk mengutuki, dan balas dendam agar orang itu merasakan apa yang saya rasakan. Saya pernah mengeluh kepada Tuhan, “Tuhan, aku sangat membencinya.” Namun Tuhan berkata kepadaku, “Kasihilah dia.”

Kasih? Bagaimana saya bisa mengasihi seseorang yang sudah membuat hati saya hancur? Itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Semakin saya tidak bisa mengasihi, semakin saya tidak bisa mengampuni dan melupakan apa yang sudah dia lakukan kepada saya, maka hati saya semakin sakit. Selain itu juga tidak ada damai sejahtera di dalam hati, bahkan semakin tersiksa.

Di sini, Tuhan telah mengajari banyak hal, terutama tentang kesabaran. Tetap bersabar walau orang-orang menyakiti, tetap mengampuni walau orang-orang selalu bersikap jahat. Untuk bisa mendapatkan damai sejahtera, maka kita harus bisa mengasihi orang lain dengan tulus. Hancur hati karena orang lain bukanlah akhir dari segalanya. Saat kita tidak memiliki kasih, disitulah titik awal menuju kehancuran yang sesungguhnya. Tuhan akan memberkati kita, saat kita mengasihi orang lain.

"Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, Firman Tuhan" (Roma 12:19)

Tuhan Yesus memberkati!

Rabu, 18 September 2013

KESETIAAN ALLAH

Bacaan: Markus 11:20-26
NATS: Yesus menjawab mereka, "Percayalah kepada Allah!" (Markus 11:22)

Sebagian perkataan Yesus yang diucapkan kepada para murid-Nya tentang beriman kepada Allah membuat saya menjadi bertanya-tanya dalam hati, apakah saya pernah berlatih mempraktikkan tingkat kepercayaan dan keyakinan semacam itu di dalam doa. Sepertinya saya belum pernah memerintahkan sebuah gunung untuk berpindah ke samudra dan menyaksikan hal itu benar-benar terjadi.

Hudson Taylor, seorang misionaris perintis ke Cina, mengatakan bahwa perkataan Yesus dalam Markus 11:22, "Percayalah kepada Allah!" dapat diterjemahkan menjadi, "Bersandarlah pada kesetiaan Allah."

D. Martyn Lloyd-Jones, seorang mantan pendeta Westminster Chapel di London, menghargai pemahaman Taylor dan berkata, "Iman berarti bersandar pada kesetiaan Allah dan selama Anda melakukannya, Anda tidak akan salah. Iman tidak memandang berbagai kesulitan yang ada .... Iman tidak memandang dirinya atau orang yang tengah mempraktikkannya. Iman memandang pada Allah .... Iman hanya berkepentingan dengan Allah, berbicara tentang Dia, bersorak-sorai bagi-Nya, dan memuji kebaikan-Nya. Pada akhirnya, kekuatan iman seseorang senantiasa diukur dari tingkat pengenalannya tentang Allah .... Ia mengenal Allah dengan sedemikian baiknya, sehingga ia dapat bersandar pada pengenalannya tersebut. Doa orang semacam itulah yang akan dijawab."

"Untuk selama-lamanya, ya Tuhan, firman-Mu tetap teguh di surga. Kesetiaan-Mu dari keturunan ke keturunan" (Mazmur 119: 89,90) --DCM

HIDUP INI TIDAK SELALU ADIL TETAPI ALLAH SELALU SETIA

GEREJA YANG BAIK

Bacaan: Kisah 2:41-47
NATS: Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan (Kisah 2:42)

Pendeta dan penulis Greg Laurie ber-kata bahwa gereja disebut well (baik) adalah gereja-gereja yang melakukan kegiatan-kegiatan ini:

W-orship [menyembah]

E-vangelize [menginjili]

L-earn [belajar]

L-ove [mengasihi]

Seperti jemaat mula-mula, kita pun kini harus aktif melakukan hal-hal di atas.

Worship [menyembah]. Kita harus berkumpul untuk bersekutu, memecahkan roti, berdoa, dan mengidungkan puji-pujian (Rasul 2:42,47). Allah harus menjadi fokus dari segala yang kita lakukan di gereja-Nya.

Evangelize [menginjili]. Saat kita membagikan firman Allah, Tuhan akan menambahkan jumlah orang percaya (ayat 47). Kita dapat terlibat dalam penyebaran firman Allah dengan mengembangkan persahabatan, dengan memberikan traktat tentang Injil, atau dengan membagikan ayat-ayat Kitab Suci pada seseorang yang tak dikenal.

Learn [belajar]. Kita harus terus mempelajari doktrin yang diajarkan oleh para pemimpin yang berkualitas (ayat 42). Alkitab dipenuhi berbagai petunjuk mengenai hidup, dan kita harus mengambil setiap kesempatan untuk mempelajarinya, menerapkannya dalam hidup kita, serta mengajar sesama.

Love [kasih]. Kita harus berbagi dengan setiap orang yang memerlukan, dan menikmati persekutuan dengan orang percaya lainnya secara teratur (ayat 45,46).

Gereja yang jemaatnya menyembah, menginjili, belajar, serta mengasihi, akan menjadi gereja yang baik, efektif bagi masyarakat, dan dihargai semua orang (ayat 47) AMC

DUNIA YANG PUTUS ASA MEMBUTUHKAN GEREJA YANG PEDULI

Selasa, 17 September 2013

TERSEBAR!

Bacaan: Kisah Para Rasul 8:1-8
NATS: Mereka yang tersebar itu menjelajahi seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil (Kisah Para Rasul 8:4)

Pada bulan Agustus 2005, badai Katrina melanda Pantai Teluk Amerika Serikat dan meluluhlantakkan sekitar 1,3 juta rumah. Orang-orang diungsikan ke setiap negara bagian termasuk Alaska dan Hawai karena badai menerjang rumah-rumah mereka, dan menghancurkan segala jenis pekerjaan yang mereka miliki. Karena orang-orang kristiani tidak kebal terhadap badai kehidupan, maka ribuan orang yang mengasihi Tuhan pun turut terdampar di tempat yang tidak pernah diharapkan untuk mereka tinggali.

Namun banyak di antara orang-orang itu, yang harapan dan rencananya diporakporandakan oleh badai Katrina, membawa kasih Allah kepada sesama di seluruh AS. Seperti jemaat kristiani mula-mula yang dipaksa keluar dari Yerusalem karena penganiayaan, Injil menulis tentang mereka bahwa, "Mereka yang tersebar itu menjelajahi seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kisah Para Rasul 8:4).

Meski tidak satu pun di antara kita yang mau memilih untuk mengalami kerugian keuangan dan hidup dalam kekacauan, tetapi dapatkah kita memandang hal tersebut sebagai sebuah kesempatan untuk membagikan harapan yang telah diberikan Yesus Kristus kepada kita?

Dalam suratnya, Rasul Petrus mengingatkan orang-orang kristiani yang tersebar di seluruh bangsa demikian, "Siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungjawaban kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungjawaban dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu" (1Petrus 3:15).

Manakala hidup Anda tercerabut, pastikan Anda menebar benih-benih Injil ke mana pun Anda pergi -DCM

TIDAK ADA TEMPAT YANG SALAH UNTUK MEMBAGIKAN INJIL

Minggu, 15 September 2013

BERDOALAH

Bacaan: Kisah Para Rasul 12:5-17
NATS: Jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah (Kisah Para Rasul 12:5)

Ketika saya masih menjadi pendeta, saya sering mengunjungi para penghuni panti wreda. Dari berbagai kunjungan yang saya lakukan, saya tidak akan pernah melupakan perjumpaan saya dengan seorang wanita tua. Ia buta dan telah terbaring di tempat tidur selama tujuh tahun, namun ia masih tampak manis dan berseri-seri. Pada suatu hari, ia menceritakan mimpinya. Dalam mimpinya, ia seolah-olah berada di taman yang indah. Di sana terhampar rumput yang hijau seperti permadani dan aroma bunga memenuhi udara.

Ia kemudian berlutut karena terpana oleh pemandangan itu. Saat pikirannya terbawa ke suasana surga, ia merasa bahwa ia perlu mendoakan pendetanya, mendoakan saya, dan mendoakan orang lain. Ketika terbangun, ia menemukan dirinya masih tergolek di tempat tidur rumah sakit. Sambil tersenyum, ia berkata, "Pak Pendeta, awalnya saya memang agak kecewa. Tetapi, rasanya mimpi itu seperti nyata. Tempat tidur tua ini telah menjadi taman doa selama tujuh tahun!" Doa telah menjadikan ruangannya sebuah tempat kudus untuk menjalani saat teduh dan menikmati berkat.

Doa juga membuat suatu perbedaan ketika Petrus sedang berada di dalam penjara (Kisah Para Rasul 12). Berdoa tidak selalu mudah, karena doa syafaat yang sejati memerlukan kedisiplinan. Banyak di antara kita terbiasa mengucapkan kata-kata indah tanpa benar-benar berdoa. Akan tetapi, Allah kerap kali membuat kita berlutut melalui tekanan keadaan, di mana kita sungguh-sungguh mencari "TUHAN dan kekuasaan-Nya; mencari wajah-Nya selalu" (1Tawarikh 16:11) -HVL

ALLAH DAN DOA BERJALAN BERIRINGAN

MENGABAIKAN SALAH SATU BERARTI MENGABAIKAN YANG LAINNYA

Sabtu, 14 September 2013

APAKAH TUHAN ITU ADA? APAKAH TUHAN ITU YESUS? Mengapa Yesus? Lihatlah sepanjang agama-agama besar dunia dan Saudara akan menjumpai bahwa Buddha, Muhammad, Konfusius dan Musa mengidentifikasikan diri mereka sebagai guru atau nabi. Tidak ada satupun dari mereka yang pernah mengklaim diri sama dengan Tuhan. Secara mengejutkan, Yesus melakukannya. Itulah yang membuat Yesus berbeda dari yang lainnya. Dia mengatakan bahwa Tuhan ada dan Saudara sedang melihatNya melalui Dia. Walaupun Dia berkata tentang BapaNya yanga da di Surga, itu bukanlah posisi yang berbeda, namun penyatuan yang sangat dekat dan unik kepada semua umat manusia. Yesus berkata bahwa barangsiapa yang melihat Dia telah melihat Bapa, barangsiapa percaya kepadaNya, percaya kepada Bapa. Dia berkata: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." (Yoh 8:12) Dia mengklaim beberapa hal yang hanya dimiliki oleh Tuhan: mampu mengampuni orang-orang akan dosa-dosa mereka, membebaskan mereka dari kebiasaan-kebiasaan dosa, memberi hidup berkelimpahan dan memberi kehidupan kekal di Surga. Tidak seperti guru-guru lain yang membuat orang-orang terpusat pada kata-kata mereka, Yesus mengarahkan orang kepada diriNya. Dia tidak berkata, "ikuti kata-kataku dan saudara akan menemukan kebenaran." Dia berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yoh 14:6) Bukti apa yang diberikan Yesus untuk mengklaim sebagai Tuhan? Dia melakukan apa yang tidak bisa dilakukan oleh orang. Dia membuat banyak mujizat. Dia menyembuhkan orang buta, lumpuh, tuli, bahkan membangkitkan sejumlah orang dari kematian. Dia memiliki kekuatan atas benda-benda...menciptakan makanan dari udara, cukup untuk memberi makan ribuan orang. Dia membuat mujizat atas alam...berjalan di atas permukaan air danau, menghentikan badai yang sedang mengamuk demi beberapa orang teman. Orang-orang dari berbagai penjuru mengikuti Yesus, karena Dia terus memberikan apa yang mereka butuhkan, membuat banyak mujizat. Dia berkata: "Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri." (Yoh 14:11) Yesus Kristus menunjukkan Tuhan yang lemah lembut, penuh kasih, sadar akan keegoisan dan kekurangan-kekurangan kita, juga sangat menginginkan suatu hubungan dengan kita. Yesus berkata bahwa walaupun Tuhan melihat kita sebagai orang-orang berdosa, kasihNya pada kita berkuasa dan Tuhan datang dengan rencana yang lain. Tuhan sendiri mengambil rupa seorang manusia dan menerima hukuman karena dosa-dosa kita demi kita. Terdengar lucu? Mungkin saja, namun banyak ayah yang penuh kasih akan dengan sukarela bertukar tempat dengan anak mereka di bangsal penanganan penyakit kanker jika mereka bisa. Alkitab berkata bahwa alasan kita mengashi Tuhan adalah karena Dia terlebih dahulu mengasihi kita. Yesus mati bagi kita sehingga kita dapat diampuni. Dari semua pengetahuan keagamaan yang dikenal untuk kemanusiaan, hanya melalui Yesus saja Saudara akan menyaksikan Tuhan yang menjangkau kemanusiawian, menyediakan suatu jalan bagi kita untuk memiliki hubungan denganNya. Yesus membuktikan suatu hati Tuhan yang penuh kasih, memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita, membawa kita pada diriNya sendiri. Karena kematian dan kebangkitan Yesus, Dia menawarkan suatu hidup baru pada kita. Kita dapat diampuni, diterima sepenuhnya dan dikasihi dengan kasih yang sejati oleh Tuhan. Dia berkata, "Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu." (Yer 31:3) Inilah Tuhan, dalam perbuatanNya. Apakah Tuhan itu ada? Jika saudara ingin tahu, selidikilah Yesus Kristus. Kepada kita dikatakan, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yoh 3:16) Tuhan tidak memaksa kita percaya padaNya, walaupun Dia sebenarnya bisa. Sebaliknya, Dia telah menyediakan bukti keberadaanNya yang cukup untuk kita agar bersedia meresponNya. Jarak bumi yang sempurna dari matahari, sifat kimia unik dari air, otak manusia, DNA, sejumlah orang yang membuktikan pengenalan akan Tuhan, getaran dalam hati dan pikiran kita untuk menentukan bahwa Tuhan ada, kesediaan Tuhan untuk dikenal melalui Yesus Kristus. Jika Saudara ingin memulai suatu hubungan dengan Tuhan sekarang, Saudara dapat melakukannya. Ini adalah keputusan saudara, tidak ada paksaan di sini. Namun jika saudara ingin diampuni oleh Tuhan datang dalam suatu hubungan dengan Tuhan, saudara dapat melakukannya sekarang dengan memintaNya mengampuni dosa-dosa saudara dan masuk dalam hidup saudara. Yesus berkata, "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku." (Wahyu 3:20) Jika Saudara ingin melakukannya, namun tidak tahu bagaimana mengatakannya, ini mungkin membantu: "Tuhan Yesus, terima kasih atas kematianMu bagi dosa-dosaku. Engkau mengenal hidupku dan aku mau Engkau mengampuniku. Aku minta Engkau sekarang mengampuniku dan masuk dalam hidupku. Aku mau mengenalMu dengan benar. Datanglah dalam hidupku sekarang. Terima kasih karena Engkau menginginkan suatu hubungan dengan saya. Amin" Tuhan melihat hubunganmu denganNya sebagai sesuatu yang tetap. Menunjuk kepada semua yang percaya kepadaNya, Yesus berkata pada kita semua, "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku." (Yoh 10:27-28) Amin Tuhan Yesus menyertai saudara

APAKAH TUHAN ITU ADA? APAKAH TUHAN ITU YESUS?

Mengapa Yesus?
Lihatlah sepanjang agama-agama besar dunia dan Saudara akan menjumpai bahwa Buddha, Muhammad, Konfusius dan Musa mengidentifikasikan diri mereka sebagai guru atau nabi. Tidak ada satupun dari mereka yang pernah mengklaim diri sama dengan Tuhan.

Secara mengejutkan, Yesus melakukannya. Itulah yang membuat Yesus berbeda dari yang lainnya. Dia mengatakan bahwa Tuhan ada dan Saudara sedang melihatNya melalui Dia. Walaupun Dia berkata tentang BapaNya yanga da di Surga, itu bukanlah posisi yang berbeda, namun penyatuan yang sangat dekat dan unik kepada semua umat manusia.

Yesus berkata bahwa barangsiapa yang melihat Dia telah melihat Bapa, barangsiapa percaya kepadaNya, percaya kepada Bapa. Dia berkata: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." (Yoh 8:12)

Dia mengklaim beberapa hal yang hanya dimiliki oleh Tuhan: mampu mengampuni orang-orang akan dosa-dosa mereka, membebaskan mereka dari kebiasaan-kebiasaan dosa, memberi hidup berkelimpahan dan memberi kehidupan kekal di Surga. Tidak seperti guru-guru lain yang membuat orang-orang terpusat pada kata-kata mereka, Yesus mengarahkan orang kepada diriNya. Dia tidak berkata, "ikuti kata-kataku dan saudara akan menemukan kebenaran."

Dia berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yoh 14:6)

Bukti apa yang diberikan Yesus untuk mengklaim sebagai Tuhan? Dia melakukan apa yang tidak bisa dilakukan oleh orang. Dia membuat banyak mujizat. Dia menyembuhkan orang buta, lumpuh, tuli, bahkan membangkitkan sejumlah orang dari kematian. Dia memiliki kekuatan atas benda-benda...menciptakan makanan dari udara, cukup untuk memberi makan ribuan orang. Dia membuat mujizat atas alam...berjalan di atas permukaan air danau, menghentikan badai yang sedang mengamuk demi beberapa orang teman. Orang-orang dari berbagai penjuru mengikuti Yesus, karena Dia terus memberikan apa yang mereka butuhkan, membuat banyak mujizat.

Dia berkata: "Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri." (Yoh 14:11)

Yesus Kristus menunjukkan Tuhan yang lemah lembut, penuh kasih, sadar akan keegoisan dan kekurangan-kekurangan kita, juga sangat menginginkan suatu hubungan dengan kita. Yesus berkata bahwa walaupun Tuhan melihat kita sebagai orang-orang berdosa, kasihNya pada kita berkuasa dan Tuhan datang dengan rencana yang lain. Tuhan sendiri mengambil rupa seorang manusia dan menerima hukuman karena dosa-dosa kita demi kita.

Terdengar lucu? Mungkin saja, namun banyak ayah yang penuh kasih akan dengan sukarela bertukar tempat dengan anak mereka di bangsal penanganan penyakit kanker jika mereka bisa. Alkitab berkata bahwa alasan kita mengashi Tuhan adalah karena Dia terlebih dahulu
mengasihi kita. Yesus mati bagi kita sehingga kita dapat diampuni. Dari semua pengetahuan keagamaan yang dikenal untuk kemanusiaan, hanya melalui Yesus saja Saudara akan menyaksikan Tuhan yang menjangkau kemanusiawian, menyediakan suatu jalan bagi kita untuk memiliki hubungan denganNya.

Yesus membuktikan suatu hati Tuhan yang penuh kasih, memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita, membawa kita pada diriNya sendiri. Karena kematian dan kebangkitan Yesus, Dia menawarkan suatu hidup baru pada kita. Kita dapat diampuni, diterima sepenuhnya dan dikasihi dengan kasih yang sejati oleh Tuhan. Dia berkata, "Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu." (Yer 31:3)

Inilah Tuhan, dalam perbuatanNya.

Apakah Tuhan itu ada? Jika saudara ingin tahu, selidikilah Yesus Kristus. Kepada kita dikatakan, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yoh 3:16)

Tuhan tidak memaksa kita percaya padaNya, walaupun Dia sebenarnya bisa. Sebaliknya, Dia telah menyediakan bukti keberadaanNya yang cukup untuk kita agar bersedia meresponNya. Jarak bumi yang sempurna dari matahari, sifat kimia unik dari air, otak manusia, DNA, sejumlah orang yang membuktikan pengenalan akan Tuhan, getaran dalam hati dan pikiran kita untuk menentukan bahwa Tuhan ada, kesediaan Tuhan untuk dikenal melalui Yesus Kristus.

Jika Saudara ingin memulai suatu hubungan dengan Tuhan sekarang, Saudara dapat melakukannya. Ini adalah keputusan saudara, tidak ada paksaan di sini. Namun jika saudara ingin diampuni oleh  Tuhan datang dalam suatu  hubungan dengan Tuhan, saudara  dapat melakukannya sekarang dengan memintaNya mengampuni dosa-dosa saudara dan masuk dalam hidup saudara.

Yesus berkata, "Lihat, Aku  berdiri di muka pintu dan  mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan  membukakan pintu, Aku akan  masuk mendapatkannya dan Aku  makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku." (Wahyu 3:20)

Jika Saudara ingin melakukannya, namun tidak  tahu bagaimana mengatakannya, ini mungkin membantu:

"Tuhan  Yesus, terima kasih atas kematianMu bagi dosa-dosaku.  Engkau mengenal hidupku dan aku mau Engkau mengampuniku. Aku minta Engkau sekarang mengampuniku dan masuk dalam hidupku. Aku mau mengenalMu dengan benar. Datanglah dalam hidupku sekarang. Terima kasih karena Engkau menginginkan suatu hubungan dengan saya. Amin"

Tuhan melihat hubunganmu denganNya sebagai sesuatu yang tetap. Menunjuk kepada semua yang percaya kepadaNya, Yesus berkata pada kita semua,

"Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku  memberikan hidup yang kekal  kepada mereka dan mereka pasti  tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku." (Yoh 10:27-28)

Amin

Tuhan Yesus menyertai saudara

BERJUANGLAH!

Bacaan: 1Timotius 6:6-19
NATS: Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal (1Timotius 6:12)

Setelah hidup lebih dari 80 tahun, saya tahu bahwa segala pernyataan yang menawarkan cara melangsingkan tubuh tanpa usaha adalah omong kosong belaka. Demikian pula dengan segala judul khotbah yang menjanjikan kepada kita cara mudah untuk menjadi serupa dengan Kristus.

Penulis Brennan Manning bercerita tentang seorang pecandu alkohol yang meminta pendetanya untuk mendoakannya agar ia terlepas dari masalah kecanduan. Ia mengira ini adalah cara yang cepat dan mudah untuk mengatasi ketergantungannya. Sang pendeta, yang mengetahui motivasinya untuk minta didoakan menjawab, Saya punya ide yang lebih baik. Pergilah ke Alcoholics Anonymous [grup penolong pecandu alkohol]. Ia menyarankan orang itu untuk mengikuti program yang ada dengan tekun serta membaca Alkitab setiap hari. Dengan kata lain, kata sang pendeta mengakhiri ucap-annya, berjuanglah.

Berjuanglah. Itulah yang dikatakan oleh Paulus kepada Timotius, ketika ia memberi tahu betapa ia harus menata hidupnya supaya dapat mengajar orang percaya bagaimana mereka harus hidup. Coba Anda perhatikan kata kerjanya, Kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran, dan kelembutan. Bertandinglah dalam pertadingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal (1Timotius 6:11,12).

Tidak ada cara yang mudah untuk membebaskan diri dari kecanduan alkohol, demikian pula tidak ada jalan tanpa usaha untuk menjadi serupa dengan Kristus. Apabila kita sungguh-sungguh ingin menjadi serupa dengan Yesus, kita pun harus terus berjuang HVL

PERTOBATAN ADALAH MUKJIZAT SESAAT
TETAPI MENJADI SERUPA DENGAN KRISTUS
ADALAH USAHA SEUMUR HIDUP

BAHAGIA ORANG BENAR

- Mazmur 112:1-10

Untuk mendapatkan kebahagiaan bukanlah hal yang salah bagi setiap orang, tetapi cara mendapatkan kebahagiaan itulah yang perlu diperhatikan.

Kalau kita berpikir secara wajar, apakah mungkin suatu makhluk atau benda (misalnya burung dan lain-lain) dapat menentukan nasib seseorang? [Maz.112:1]

Ada kebahagiaan yang didasarkan oleh hal-hal seperti itu, yang sifatnya sementara. Pemazmur menulis bahwa orang yang bahagia adalah "orang yang takut akan Tuhan", dalam arti "menghormati Tuhan, memberi prioritas kepada-Nya dan sangat suka perintahperintah- Nya".

Jadi, dasar kebahagiaan orang benar adalah sangat suka kepada perintah Allah, dan tidak memilih-milih Firman Tuhan. Sudah berapa kalikah kita membaca Alkitab seluruhnya tanpa memilih-milih bagian yang enak dibaca saja?

Dasar kebahagiaan orang benar lainnya adalah tidak memilih-milih pengkhotbah, sebab jika tidak demikian, maka orang tersebut sekedar mendengar untuk menyenangkan telinga sehingga tidak ada suatu jaminan dalam Alkitab yang mantap sebagai sumber kebahagiaan.

Ada tiga akibat bagi orang yang suka akan Firman Tuhan dan takut akan Tuhan:

1. Anak cucunya diberkati baik jasmani dan rohani [Maz. 112:2-3]
Ada janji Tuhan bagi yang melakukan Firman Tuhan dalam hidupnya.

2. Kemujuran dalam pribadi mereka [Maz. 112:4-5]
Ada jaminan di balik kegelapan, suatu sinar akan terbit. Kemujuran berkembang sehingga menjadi berkat. [Kej. 12:2-3]. Bagi kita tidak ada istilah hari sial, celaka dan sebagainya. Di manapun kita berada, kita hadir sebagai berkat. Dalam gelap ada terang dan mujur, tidak ada sial.

3. Tidak goyah menghadapi tantangan [Maz. 112:7-9]
Di dunia ini tidak ada suatu posisi yang membuat kita aman, kecuali dalam Tuhan. Ia membagi-bagikan dan mempunyai pelayanan diakonia. Tidak disuruh memberi, ia memberi, sebab demikianlah keadaan orang yang berkelimpahan. Kitapun harus demikian, jangan kikir, tetapi siaplah membantu orang yang layak atau perlu dibantu.
Ciri khas orang fasik adalah selalu sakit hati. Tukang ramal yang selalu meleset, menggertakkan gigi, akan binasa [Maz. 112:10].

Kesimpulan yang dapat kita tarik:

1. Apakah rahasia kebahagiaan kita?
2. Dasarnya kekal atau sementara?

3. Apakah kita menyukai Firman Tuhan dan membacanya setiap hari?

Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Mazmur 112:1. AMin.

Tuhan Yesus memberkati

Selasa, 10 September 2013

Merasa Diri Nggak Berharga? Tunggu Dulu!

Mungkin, pada suatu masa dalam hidup, kamu pernah merasa nggak nyaman dengan dirimu.

Kulitmu kurang putih.

Badanmu kurang tinggi.

Rambutmu kurang lurus.

Bibirmu kurang seksi.

Otakmu kurang cerdas.

Wajahmu kurang menawan.

Namamu kurang populer.

Apa pernah semua hal nggak penting itu membuatmu merasa kurang berharga?

Well, gimana yaa.. Emang gitu sih kenyataannya.. mungkin begitu katamu.

Hohoho. Benarkah? Dirimu kurang berharga? Yang benar saja!

Pernahkah kamu benar-benar menghitung 'harga' dirimu?

Kalo belum, coba pikirkan..

Pernah mengganti gigi palsu?
Berapa harganya? Seratus ribu? Dua ratus ribu? Hoho. Yang benar saja. Mungkin dua juta.

Matamu kurang jelas melihat? Harus pakai kacamata? Berapa harganya? Lima puluh ribu? Ugh. Dapat bingkainya saja enggak. Paling kurang tiga ratus ribu. Itu yang paling murah, kali..

Pernah ikut program pelangsingan? Atau ikut fitness? Berapa biayanya? Seratus ribu? Hmm.. mungkin kalo fitness kelas 'biasa aja' bisalah. Program pelangsingan? Jadi member aja lebih dari segitu.

Pernah patah tangan? Berapa biaya keseluruhannya? Nggak kebayang deh. Satu juta juga nggak cukup.

Ginjalmu bermasalah? Kira, kira berapa biaya untuk 'mengurus'nya? Oh, my.. Setidaknya beberapa juta rupiah.

Jantungmu mengalami sesuatu? Oh, no. Kalo ringan, mungkin dua puluh juta cukup. Atau tiga puluh.

Otakmu mengalami pendarahan? Hmghh.. Kalo parah, bisa sampai ratusan juta biaya pengobatannya.

Jika dirimu nggak berharga, bolehkah saya pinjam matamu? Atau tanganmu yang sebelah kiri? Atau, otakmu yang 'biasa aja' itu?

Nggak?

Oke. Gimana kalo saya bayar?

Dua puluh juta untuk otakmu yang hanya berisi sel abu-abu kecil itu?

Hmm.. Nggak juga?

Jadi berapa harganya? Katanya nggak berharga?

Kamu pikir-pikir dulu?

Hmhh.. Sampe mati pun saya jamin kamu nggak akan mau menukarkan otakmu (atau ginjalmu atau jantungmu atau paru-parumu atau bahkan kakimu yang bentuknya aneh itu, atau bibirmu yang kurang seksi atau matamu yang kurang bersinar atau bahkan hidungmu yang kurang mancung) itu!!!!

Atau.. gimana kalo dua puluh juta untuk kulitmu yang kurang putih bersinar itu?

Nggak juga?

Jadi, berapa dong harganya? (mulai kesel nih..).

Nggak, deh.

Mungkiiinnn, lebih baik punya hidung biarpun nggak mancung, mendingan punya mata walaupun kurang indah, mendingan punya otak, walaupun nggak secerdas Einstein, mendingan punya tangan walaupun nggak bisa melukis seindah daVinci, mendingan punya badan yang biasa -nggak seaduhai Brad Pitt, maksudnya- ketimbang sakit-sakitan..

Mendingan.. punya semua yang kumiliki sekarang deh, ketimbang dapet -berapa tadi? dua puluh juta? lima puluh juta? seratus juta?- semuanya kayaknya nggak cukup deh buat ganti suku cadang tubuhku.

Lagi, menurut Tony Buzan dalam bukunya Head First, untuk membuat peralatan yang berfungsi persis seperti mata kita saja dibutuhkan seperangkat mesin canggih yang bernilai kira-kira 750 miliar rupiah.

Bayangkan, hanya untuk membuat sebuah alat yang berfungsi seperti mata kita!! Berarti mata kita saja seharga 750 miliar! Gimana yang lain?

Jantung, paru-paru, ginjal, otak, syaraf-syaraf... Ohh.. Jadi, berapa saya harus menawar?

Gubrak!^^

Masih merasa ga berharga???

GBU yah

JODOH YANG DARI TUHAN

Zaman Sekarang banyak yang dipusingkan masalah perjodohan / pasangan Hidup .

Banyak yang akhirnya memaksa untuk menikah karena faktor USIa, Materi, keadaan dan berbagai alasan. Yang tanpa disadari kadang didalam hati tidak ada cinta, tapi tetap kukuh untuk menikah.

Walaupun ada cinta , tapi hanya cinta sesaat / cinta karena ada apa-apanya… Dan ini bisa diartikan bukan cinta sejati, yang berasal dari Tuhan tapi berdasarkan kehendak sendiri, mengambil keputusan tanpa bertanya dengan TUHAN ( AMSAL 3 : 5) padahal kita tahu bahwa segala sesuatu yang kita lakukan harus berharap dan SERAHKANLAH pd Tuhan ( Efesus 2 : 8 ) karena segala yang ada di dalam hidup kita adalah pemberian TUHAN dan semua yang terjadi harus seijin TUHAN.

Bila kita mengandalkan kekuatan sendiri, akhirnya kita akan jatuh (Yakobus 4 : 16) tapi bila kita mengandalkan TUHAN kita akan menuai kebahagiaan (AMSAL 3 : 17)

Mintalah pasangan hidup / jodoh yang benar-benar pemberian Tuhan. Bila Jodoh itu berasal dari TUHAN , kita akan damai sejahtera dan sukacita saat bersama pasangan kita. terlebih pasangan kita harus bisa membawa kita semakin bertumbuh di dalam iman dan menjadikan kita semakin mencintai dan mendekatkan diri dengan Tuhan.

Apabila kita menemukan pasangan yang bukan berasal dari TUHAN, kita akan disibukkan tentang hal duniawi sehingga iman kita semakin jauh dari TUHAN. Benar bila ada pepatah mengatakan jodoh di tangan TUHAN. tapi hendaklah kita benar-benar membedakan jodoh yang berasal dari TUHAN atau berdasarkan kehendak sendri, kalo semua Jodoh berasal dari TUHAN, kenapa ada perceraian ? karena Jodoh yang bukan berasal dari Tuhanlah akhirnya terjadi perceraian.

Contoh : Zaman sekarang banyak yang menikah karena harta. bila harta yang menjadi alasan untuk menikah , maka harta hilang cinta pun hilang. ada yang menikah karena Rupa ( Kecantikan / ketampanan) .

Bila kelebihan fisiknya pudar , hilanglah cinta , ada yang menikah karena jabatan. jabatan turun , hilanglah cinta dan masih banyak faktor / alasan orang yang menikah karena sesuatu hal berdasarkan keputusan / kekuatan sendiri yang pada akhirnya mendatangkan kehancuran.

Untuk itu janganlah tergesa-gesa mengambil keputusan untuk menikah karena keinginan sendiri. Selidikilah dulu apakah ini pemberian Tuhan atau karena keinginan kita . jangan terburu- buru sehingga mengambil keputusan yang tak dapat disesalkan seumur hidup.

Pasangan Hidup/ jodoh harus benar-benar karena Tuhan . Dan itu butuh proses / kepekaan diri dalam menjalani hidup dengan calon pendamping karena bila semua karena Tuhan yang memberi akan selalu tumbuh cinta yang murni tanpa kita ketahui apa alasannya, akan ada karunia kepekaan perasaan satu sama lain. kita dapat merasakan apa yang dia rasakan dan dia pun dapat merasakan apa yang kita rasakan. dan Terlebih kita pasti punya satu kesamaan dalam visi dan misi untuk bersama-sama melayani Tuhan dan menjalankan Firman-NYA sehingga sang pendamping membawa sukacita , damai sejahtera dan pertumbuhan iman dalam Tuhan ketika bersamanya .

Itulah Jodoh / pendamping kiriman Tuhan buat kita.

GBU

Jumat, 06 September 2013

Kerendahan Hati Samuel Morse

Seorang penemu tersohor, Samuel Morse, ketika ia ditanya apakah pernah berhadapan dengan situasi dimana ia sama sekali tidak tahu apa yang harus diperbuat, dia menjawab, “Ya, aku pernah berhadapan dengan situasi seperti itu, dan bukan hanya sekali. Dan jika aku tak dapat melihat jalan atau jawaban secara jelas, aku akan berlutut dan berdoa memohon terang, pengertian, dan jalan dari Tuhan.”

Morse menerima banyak penghargaan oleh karena penemuan-penemuannya di bidang telegraf. Namun ia selalu dengan rendah hati berkata, “Saya telah membuat aplikasi berharga di dunia telegraf, namun itu bukan karena saya lebih baik, lebih hebat dari orang lain, tapi karena Tuhan dalam rencanaNya untuk umat manusia, harus merevelasikan hal tersebut lewat seseorang. Tuhan telah memilih untuk menyatakannya untuk dunia lewat diriku.”

Kerendahan hati tidak berarti berpikir bahwa dirimu lebih rendah dari orang lain, tidak juga berarti kita memiliki gambaran yang rendah atas kemampuan diri sendiri. Tetapi sebaliknya, kerendahan hati berarti suatu kebebasan dari berpikir tentang diri sendiri.

Kamis, 05 September 2013

“Jadilah sesuai imanmu.”

Kita sangat mengenal pernyataan Tuhan Yesus yang satu ini, tetapi tidak semua orang berani menyediakan bejana iman yang cukup besar di mana mujizat Tuhan bisa dinyatakan, padahal setiap orang selalu berharap untuk mendapatkan mujizat yang besar.

Apakah mujizat kecukupan atas kebutuhan, mujizat kesembuhan, mujizat pertobatan bagi orang yang kita doakan, dll.

Martin Luther mengatakan,

“Tuhan membuat segala sesuatunya bergantung pada iman”.

Jadi siapa memiliki iman akan memiliki segalanya, dan siapa yang tidak memiliki iman tidak akan memiliki apa-apa.

Mujizat apa yang saudara perlukan saat ini? Sediakan bejana iman yang sesuai untuk itu dan berikan kesempatan kepada Tuhan untuk menyatakan kuasaNya!  (2 Raja 4:6)

GBU

Senin, 02 September 2013

K R I T I K

:: Matius 13: 53-58 ::

Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana- Amsal 24:16

Suatu kali seorang pemusik muda mengadakan konser perdana, namun setelah konser ia dicela habis-habisan oleh banyak kritikus. Rasa depresi segera melanda pemuda itu. Hingga Jean Sibelius, komposer Finlandia yang terkenal menghiburnya.
“ Ingat Nak, tidak ada satupun kota di seluruh dunia yang mendirikan patung penghargaan untuk kritikus.”

Mungkin kita juga pernah dicela dan dikritik oleh orang di sekitar kita. Apapun yang kita perbuat, sang kritikus siap “bernyanyi” dengan nada-nada sumbang. Tapi saya teringat Elvis Presley yg pernah dipecat oleh manajer Grand Ole Opry dengan komentar,
“Kamu tidak terkenal, Nak. Sebaiknya kamu kembali menjadi supir truk."
Clint Eastwood juga pernah dipecat dari Universal Pictures hanya karena giginya
cuwil. Decca Records pernah menolak 4 pemuda yang gugup ketika bermain untuk rekaman pertamanya. Mereka berkata,
“Kami tidak suka mereka. Kelompok gitaris tidak begitu
populer.” Keempat pemuda itu adalah The Beatles. Itulah contoh dari orang-orang yang pernah dikritik, dicela, bahkan ditolak.
Tetapi dari kritik itu, mereka bangkit sehingga hari ini, kita pasti mengenal nama-nama di atas sebagai legenda dalam bidangnya.

Mungkin saat ini sebagai karyawan atau usahawan yg baru dalam perintisan, Anda sudah mendapat kritikan. Satu yg bisa saya tulis untuk Anda, “Teruslah maju mencari peluang!” Percayalah Allah sedang mengerjakan rencana hebat untuk pekerjaan Anda.
Saatnya kita melihat kritik sebagai dorongan orang lain agar kita tetap bersemangat dan mengembangkan potensi diri. Dari kritikan kita bisa melihat kelemahan-kelemahan yg mungkin belum kita sadari. Kritik juga melatih kita menjadi bermental unggul. Jangan lupa juga, seorang tokoh terbesar pun lahir di antara kritikan dan cemooh. Dialah Yesus yg kini telah menebus dosa kita. Ia lah yg akan menjadi pelatih mental kita agar dapat menggunakan kritik sebagai pemacu untuk meraih kesuksesan.

Kritikan adalah satu rahasia kesuksesan. Jangan bunuh suara-suara kritik tetapi peliharalah demi keberhasilan pekerjaan Anda.
Tetaplah optimis!

Kritik bisa membuat kita melihat kelemahan yg sering belum kita sadari.

Pergaulan

Janganlah kamu sesat:

Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik
(1 Korintus 15:33).

Pergaulan dengan orang-orang penyesat akan menjauhkan kita dari Tuhan, bahkan membuat kita menyembah berhala.

Oleh karena itu marilah kita memilih pergaulan yang sehat, hindari pergaulan yang buruk dan jadikan firman Tuhan sebagai pengaman yang ampuh untuk menangkal segala pengaruh buruk dalam hidup kita.

Pergaulan yang baik memberdayakan, pergaulan buruk menghancurkan.

METAMORFOSA.

Bacaan FT: Efesus 4:17-32.

Ayat emas:
2 Korintus 5:17.
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Untuk memahami ayat emas kita, bayangkan kehidupan lama kita (gal 5:19-21), sebagai 'ulat' dan khidupan baru kita sebagai kupu-kupu dewasa'. Namun yang kita dapati dalam perjalanan hidup kita sebagai kupu-kupu masih tertarik pada cara hidup ulat. Nah bagaimana mengakhiri ketegangan ini?

Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Paulus menasehati mereka agar konsisten dengan “kehidupan kupu-kupu”. Godaan dalam masyarakat untuk kembali hidup sebagai ulat, memang kuat. Karena itu, Paulus menulis: “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Roma 12:2).

Asas ini sedemikian dinamis, sehingga sehingga kita tidak dapat mengelaknya. Berubah adalah terjemahan dari kata ‘metamorphosis’, proses yang mengubahkan seekor ulat menjadi kupu-kupu.
Dan juga, kata ‘berubahlah’ dalam bahasa indo, itu kata perintah. Jadi untuk berubah tidak lagi kita berkata: ‘nanti klo Tuhan ubah aku, kan aku berubah’. Tidak, jangan pernah lagi berkata demikian! Tuhan sudah menghendaki perubahan budi kita sejak kita diselamatkan. Itu sebabnya Tuhan Yesus berkata: ‘jika mau mengikut aku harus memikul salibnya, yaitu menyalibkan kedagingannya’.

Perubahan budi kita itu pada hakikatnya ialah mengenakan pikiran Kristus. Itu berarti mengubah pola pikir dan kehidupan kita menjadi seperti Kristus Yesus, hidup. Itu berarti pola pikir dan kehidupan kita adalah sesuai dengan Firman Tuhan. Yang harus kita percayai adalah, saat kita melangkah untuk berubah, kekuatan Roh-Nya yang ada dalam kita memampukan kita untuk berubah. Bukan menunggu di ubah!
Ingatlah! bahwa kita bukan lagi ulat yang membuat geli banyak orang, tetapi kita sesungguhnya adalah SEEKOR KUPU-KUPU DENGAN SAYAP YANG INDAH DAN DIKAGUMI.
Matius 5:20.
Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Doa kita:
Tuhan yang terkasih, syukur kepada-Mu telah mengubahkan mentalitas “ulat” ku, sehingga aku dapat mengalami kehidupan kupu-kupu. Selama bulan ini, selagi aku merenungkan keajaiban dari perubahan rohani, lanjutkanlah mujizat perubahan ilahi yang Kau kerjakan dalam hidupku saat aku melangkah untuk berubah. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amen!

CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA

Anda percaya atau nggak, Tapi ini ada dan terjadi.
Seseorang yang pada waktu pertama kali melihat seseorang (lawan jenis) langsung jatuh cinta. Para ilmuwan mengatakan bahwa jatuh cinta pada pandangan pertama tergantung
pada kejiwaan seseorang pada waktu itu. Dan menurut survei, pria kebanyakan jatuh cinta pada pandangan pertama. Memang banyak faktor membuat seseorang jatuh cinta pada pandangan pertama. Bisa jadi orang itu adalah ideal Anda. Dan pada waktu itu memang Anda siap untuk jatuh cinta. Siap jatuh cinta maksudnya sikon Anda lagi baik, hidup penuh positif nggak banyak problem, kerjaan baik.

Jatuh cinta pada pandangan pertama dapat dikatakan sebagai sex appeal, sesuatu dari orang tersebut membuat Anda untuk tertarik dan lebih jauh lagi, jatuh cinta. Sex appeal bisa jadi dari wajah, postur tubuh, suara, bau badan, kecakapan (skill). Dan Anda mungkin sudah membayang-bayangkan bagaimana jodoh yang Anda inginkan. Maka ketika Anda melihat orang yang Anda selalu impikan, otak Anda membangunkan Anda, “Aha, dia adalah orangnya.” Susahnya kalau orang yang Anda idamkan atau pas Anda lihat itu ternyata sudah milik orang lain (dalam arti sudah menikah). Dan banyak teori yang mengatakan kadang hal itu dapat menjadi obsesi. Tetapi ada survei juga yang mengatakan bahwa cinta melalui pandangan lebih dangkal dari pada jatuh cinta melalui pendengaran atau bau badan. Maka tidak heran ada pepatah yang mengatakan kalau cinta itu buta. (maka musti belajar huruf Braille kali yach)

Tapi sayang meski udah belajar huruf Braille, tetap masih buta cintanya. Contoh paling sering diceritakan dari Alkitab adalah kisah cinta Samson pada Delilah. Cinta pada pandangan pertama (cp3) sering dikategorikan adalah cinta eros, cinta yang berdasarkan birahi, kecantikan, ketampanan manusia itu sendiri. Dan hal ini jarang terjadi pada pasangan, karena eros bukan berdasarkan cinta, hanya berdasarkan pada pandangan atau nafsu seks.

Dari peringkat cinta dalam legenda Yunani, Eros menempati peringkat paling bawah. (Eros – Storge – Phileo – Agape) Tetapi cinta yang paling rendah tingkatnya ini dipakai oleh Tuhan untuk mengungkapkan Kasih Allah kepada manusia. Karena sebenarnya kasih Allah jika digambarkan dalam bahasa Yunani tersebut adalah Agape.
Kasih agape adalah untuk memberikan kebaikan bagi orang lain tanpa memperdulikan apa yang dirasakannya sendiri. Kasih agape tidak bisa diterjemahkan sebagai suatu perasaan atau perhatian.

Tuhan Yesus menunjukkan kasih ini ketika Ia memikul salib dan mati bagi Anda dan saya tanpa memperdulikan apa yang Ia sendiri rasakan saat itu. Percaya atau tidak, Allah “cinta pada pandangan pertama” kepada kita. Tentu yang saya maksud disini bukan secara fisik.
Tetapi Allah memakai tingkatan kasih yang terendah itu untuk mendemonstrasikan kasih Allah yang Agape itu kepada kita. Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita (1 Yoh 4:19). Manusia yang berdosa hanya mengerti kasih Eros, bahwa “aku” menginginkan “kamu”.

Allah bukan “menginginkan” kita tetapi mengasihi kita. Dia mengasihi kita tanpa ada batasnya, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
(Yoh 3:16)
Karena Kasih Allah tak terukur panjang lebarnya dalam atau tingginya, karena Allah adalah kasih maka Kasih Allah dapat “masuk” ke segala aspek kasih manusia. Sehingga manusia dapat meresponi kasih Allah tersebut.
Tanpa tindakan Allah mengasihi manusia terlebih dahulu, maka manusia tidak mungkin akan pernah mengerti, mengenal Allah bahkan mengasihiNya. Karena manusia berusaha mengasihi Allah hanya untuk dirinya sendiri untuk memuaskan nafsunya sendiri.

Maukah kita menerima KasihNya?

Jesus  ♥ You

Minggu, 01 September 2013

Di Saat Kamu Melangkah

Di saat kamu melangkah maju ke depan, jangan pernah melihat ke belakang ..

Karna disaat kamu menoleh ke belakang, kamu akan menghitung banyaknya dan besarnya rintangan yg pernah kamu hadapi, dan saat kamu melihat ke depan lagi, kamu akan mengkhawatirkan kalau2 rintangan yg akan kamu hadapi akan jauh lebih besar dari apa yg pernah kamu lewati …

Dan pada akhirnya, kamu menyusahkan diri sendiri, tidak ingin diam ditempat dan takut untuk melangkah …

Ingat, setiap kita yg mau hidup dalamNya, akan terus naik tingkatan, dan dalam setiap tingkatan, rintangan yg dihadapi pun berbeda2 ..

Bukan untuk kamu khawatirkan, tapi supaya kita bisa jadi lebih kuat, menang, naik tingkatan dan menyatakan kuasaNya dalam diri kita ...

Ingat, Tuhan tau yg terbaik untuk kita ..

Percayalah padaNya ..

Dia Allah yg besar yg akan tetap bersamamu, asal kita berserah padanya ..

Kamis, 29 Agustus 2013

Aku Jatuh Cinta

Siapa yang belum pernah merasakan jatuh cinta? Setiap orang pasti pernah merasakan apa yang namanya jatuh cinta, entah itu tertambat pada benda kesayangan atau pada seseorang.

Saat jatuh cinta, maka semua perhatian akan berfokus pada seseorang yang kita cintai. Kita akan berusaha untuk mengambil hatinya dan berusaha untuk memberikan yang terbaik. Kita akan berusaha untuk menghindari hal-hal yang tidak disukainya.

Bagaimana dengan hubungan kita bersama Yesus? Masihkah kita merasakan jatuh cinta setiap hari kepada-Nya? Ataukah kita akan merasa jatuh cinta saat berkat-berkat-Nya tercurah saja, sedangkan dalam keadaan susah kita meninggalkan-Nya?

Mari kita perbaiki hati dan kehidupan kita. Belajar untuk mencintai Tuhan setiap hari dan menjadikan Tuhan sebagai prioritas utama dalam kehidupan kita, karena Tuhanlah yang lebih dahulu mencintai, mengasihi, dan menyayangi kita.

Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu.

Mazmur 45:8

Senin, 26 Agustus 2013

"TAK TAHAN MELIHAT ORANG LAIN SUKSES"

Hati-hati dengan perasaan tak nyaman
bila melihat orang lain mampu melakukan
lebih dari apa yang kita lakukan
dan berhasil meraih sukses.

Perasaan itu jika dibiarkan
akan membuat kita melakukan tindakan
yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.

"Hati yang tenang menyegarkan tubuh,
tetapi iri hati membusukkan tulang."
( Amsal 14:30 )

Ayat di atas
mengingatkan bahwa sikap iri hati
dapat membusukkan tulang,
artinya membawa dampak kerusakan
bagi tubuh yang paling kuat sekalipun.
Sebaliknya, hati yang tenang,
yang tidak mudah marah atas keberhasilan orang,
yang selalu mengucap syukur
akan membawa dampak bagi tubuh,
yakni tubuh yang segar.

Banyak orang merasa tidak nyaman
dengan keberhasilan orang lain.
Itulah benih-benih iri hati!!!
Iri hati mungkin naluri alamiah,
namun membahayakan,
dan kita harus mengatasinya.

Bersyukur dan ikut merayakan
keberhasilan orang lain justru lebih baik.
Belajar dari kesuksesan orang lain
jauh lebih berguna ketimbang membencinya.

"Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita,
dan menangislah dengan orang yang menangis."
( Roma 12:15 )

Be blessed,

Sabtu, 24 Agustus 2013

Bersyukur Setiap Waktu Atas Segala Hal

Begitu memasuki mobil mewahnya, seorang direktur bertanya pada supir pribadinya, “Bagaimana kira-kira cuaca hari ini?” Si supir menjawab, “Cuaca hari ini adalah cuaca yang saya sukai.” Merasa penasaran dengan jawaban tersebut, direktur ini bertanya lagi, “Bagaimana kamu bisa begitu yakin?”

Supirnya menjawab, “Begini, pak, saya sudah belajar bahwa saya tak selalu mendapatkan apa yang saya sukai, karena itu saya selalu menyukai apapun yang saya dapatkan.”

Jawaban singkat tadi merupakan wujud perasaan syukur. Syukur merupakan kualitas hati yang terpenting. Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tenteram, dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia.

Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur.

Pertama, kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki. Katakanlah Anda sudah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang baik. Tapi Anda masih merasa kurang.

Pikiran Anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta yang kita miliki, kita tak pernah menjadi “kaya” dalam arti yang sesungguhnya.

Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang “kaya”. Orang yang “kaya” bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki.

Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan, tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram. Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki. Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup.

Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan menjadi lebih menyenangkan. Seorang pengarang pernah mengatakan, “Menikahlah dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi.” Ini perwujudan rasa syukur.

Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh karena tak dapat membeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak. Suatu sore ia melihat seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria. Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh dan mulai bersyukur.

Kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung. Ke mana pun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita.

Saya ingat, pertama kali bekerja saya senantiasa membandingkan penghasilan saya dengan rekan-rekan semasa kuliah. Perasaan ini membuat saya resah dan gelisah. Sebagai mantan mahasiswa teladan di kampus, saya merasa gelisah setiap mengetahui ada kawan satu angkatan yang memperoleh penghasilan di atas saya. Nyatanya, selalu saja ada kawan yang penghasilannya melebihi saya.

Saya menjadi gemar berganta-ganti pekerjaan, hanya untuk mengimbangi rekan-rekan saya. Saya bahkan tak peduli dengan jenis pekerjaannya, yang penting gajinya lebih besar. Sampai akhirnya saya sadar bahwa hal ini tak akan pernah ada habisnya. Saya berubah dan mulai mensyukuri apa yang saya dapatkan. Kini saya sangat menikmati pekerjaan saya.

Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri. Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit jiwa. Pasien pertama sedang duduk termenung sambil menggumam, “Lulu, Lulu.” Seorang pengunjung yang keheranan menanyakan masalah yang dihadapi orang ini. Si dokter menjawab, “Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh Lulu.” Si pengunjung manggut-manggut, tapi begitu lewat sel lain ia terkejut melihat penghuninya terus-menerus memukulkan kepalanya di tembok dan berteriak, “Lulu, Lulu.” “Orang ini juga punya masalah dengan Lulu?” tanyanya keheranan. Dokter kemudian menjawab, “Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan Lulu.”

Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki. Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi. Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan cerita mengenai seorang ibu yang sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia. Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab, “Saya mempunyai dua anak laki-laki. Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup di tanah seberang. Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya. Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga.”

Jumat, 23 Agustus 2013

DIINGAT ORANG

Bacaan: Ibrani 11:32-40
NATS: Mereka semua . . . telah diberi kesaksian yang baik tentang mereka karena iman (Ibrani 11:39)

Setelah Amerika Selatan kalah dalam Perang Saudara di Amerika, John Wilkes Booth ingin dikenang sebagai orang yang membalas dendam kepada Amerika Utara. Beberapa orang terpelajar berpikir karena ia seorang aktor, maka rencana Booth untuk membunuh Presiden Lincoln, di dalam benaknya, merupakan "pertunjukan" terbaiknya.

Ironisnya, John Wilkes Booth disebut sebagai penjahat di dalam sejarah. Ia diingat sebagai orang yang telah membunuh Lincoln yang tidak bersenjata dengan tembakan di belakang kepala. Sebaliknya, Abraham Lincoln diingat sebagai seorang presiden yang memelihara Persatuan, membebaskan budak, dan "tidak mungkin dengki kepada seorang pun tetapi menyatakan kemurahan hati kepada semua orang" (Pidato Pengukuhan yang Kedua).

Semua orang berdosa yang sudah ditebus di Ibrani 11, diingat oleh satu kebaikan yang sama: "Mereka semua . . . telah diberi kesaksian yang baik tentang mereka karena iman" (ayat 39). Lama setelah kematian mereka, catatan mengenai kehidupan iman dan ketaatan mereka tetap mengilhami kita hari ini.

Sedikit di antara kita yang akan tercatat dalam buku sejarah setelah kita meninggalkan dunia ini. Namun, kita semua akan meninggalkan kenangan bagi keluarga dan teman-teman kita. Orang-orang terdekat kitalah yang memerhatikan tanggapan kita kepada Allah melalui saat-saat pencobaan dan berkat.

Apakah Anda hidup dalam iman dan ketaatan kepada-Nya? Warisan apa yang akan Anda tinggalkan dari kehidupan Anda? -HDF

KENANGAN AKAN KEHIDUPAN DI DALAM ALLAH

BERBICARA LEBIH BAIK DARIPADA KATA-KATA

Kamis, 22 Agustus 2013

Perbuatan baik menurut Alkitab :

1. Yang selamat itu yang percaya Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat pribadi.

2. Yang percaya Yesus adalah yang mengasihi Yesus.

3. Yang mengasihi Yesus itu adalah yang menuruti perinta perintah-Nya.

4. Yang menuruti perintah-Nya adalah yang melakukan firman Tuhan.

---------------

Jadi tidak ada orang yang PERCAYA yang tidak berusaha melakukan perintah TUHAN. Karena PERBUATAN adalah bukti dari IMAN yang hidup. Karena IMAN tanpa PERBUATAN hakikatnya MATI.

Ada orang yang berbuat baik tapi bukan berawal dari PERCAYA YESUS. Namun yang percaya Yesus pasti berbuat baik. Ada orang yang ngaku ngaku percaya Yesus namun tidak berbuat baik, itu sama saja dengan TIDAK PERCAYA.

Selamat atau tidak selamat itu kita tidak bisa mengukur secara pasti. Makanya alurnya seperti yang kami catat diatas.

Yang PERCAYA / BERIMAN akan selamat, tetapi ALKITAB mengajarkan bahwa yang dimaksud dengan PERCAYA / BERIMAN adalah MELAKUKAN FIRMAN TUHAN.

Amin, saudara ???

Marah

Suatu hari seorang bijak bertanya kepada seorang pemuda, “Nak, kamu tahu, mengapa ketika seorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara keras atau berteriak?”

Pemuda itu menjawab, “Karena saat seperti itu ia pasti telah kehilangan kesabaran.”

“Tapi kenapa ia harus berteriak?” jawab si org bijak, “Padahal lawan bicaranya berada di sampingnya. Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?”

Pemuda itu terus memberikan jawaban dengan sejumlah alasan yang menurutnya masuk akal dan benar. Namun ternyata tak satu pun dari jawaban itu yang memberikan jawaban yang sebenarnya.

Si orang bijak lalu berkata, “Ketika dua orang sedang berada dalam situasi penuh amarah, jarak antara kedua hati mereka menjadi amat jauh walaupun secara fisik mereka sebenarnya begitu dekat. Karena itu, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi.”

Lanjut si orang bijak, “Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh hati? Mereka tak hanya tidak berteriak, bahkan suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil saja. Namun keduanya bisa mendengar dengan begitu jelas. Mengapa hal itu bisa terjadi?” tanya si orang bijak.

“Karena hati mereka begitu dekat, karena hati mereka tak berjarak, sehingga pada akhirnya tak sepatah kata pun yang perlu diucapkan dan mereka sudah saling tahu apa yang dikehendaki.”

Nasehat si orang bijak kepada si pemuda, “Nak, ketika kamu sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata-kata yang mendatangkan jarak antara kamu. Mungkin di saat seperti itu tak mengucapkan kata-kata adalah cara yang paling bijak, karena waktu yang akan membantu kamu dan menyelesaikannya.”

Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu. Jangan marah, itu hanya membawamu lebih dekat kepada tindakan kejahatan.

Selasa, 20 Agustus 2013

SEBUAH HATI BAGI TUNAWISMA

Bacaan: Yakobus 2:14-20
NATS: Kami harus tetap mengingat orang-orang miskin (Galatia 2:10)

Jemaat Gereja Presbiterian Pertama di Snohomish, Washington, memiliki banyak sisa makanan dari perayaan ulang tahun mereka yang ke-125. Mereka memutuskan untuk memberikan makanan tersebut kepada para wanita dan anak-anak di penampungan tunawisma terdekat. Ketika hujan yang sangat dingin turun dengan derasnya, para sukarelawan mengeluarkan bungkusan-bungkusan itu, yang salah satunya berisi kue yang besar. Seseorang berkata, "Saya harap hari ini ada yang berulang tahun." Seorang wanita tunawisma menjawab, "Di dalam sini setiap hari merupakan hari besar."

Yesus mengetahui apa yang dialami oleh para tunawisma. Dia berkata, "Rubah mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya" (Matius 8:20). Meskipun demikian, tak seorang pun mempunyai belas kasih yang lebih besar terhadap orang-orang miskin dibandingkan Yesus.

Yakobus menekankan perlunya orang-orang beriman untuk saling menolong dalam hal materi. Ia menulis, "Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata, 'Selamat jalan, kenakanlah pakaian hangat dan makanlah sampai kenyang!', tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?" (Yakobus 2:15,16).

Kita harus menolong orang yang miskin rohani untuk menemukan rumah surgawi dengan berbagi Injil bersama mereka, tetapi kita jangan melalaikan orang-orang yang miskin harta benda. Sebuah hati bagi Allah juga akan menjadi hati bagi para tunawisma -VCG

BELAS KASIHAN ADALAH KASIH

YANG DITUNJUKKAN DALAM PERBUATAN

Senin, 19 Agustus 2013

"CRICKET" DAN KEKRISTENAN

Bacaan: Roma 3:21-28
NATS: Pembenaran oleh Allah telah dinyatakan ... melalui iman dalam Yesus Kristus (Roma 3:21,22)

Ketika mengunjungi Jamaika dalam sebuah perjalanan misi dengan murid-murid SMA, saya melihat bahwa penduduk di sana suka bermain cricket.

Karena itu, saya meminta seorang remaja Jamaika menjelaskan tentang cricket kepada saya. Kami duduk di tanah, dan dengan sebuah batu ia menggambar di pasir untuk membantu saya memahami permainan itu. Kemudian, saat kelompok kami menikmati masakan daging ayam yang lezat, beberapa dari kami melihat pertandingan cricket di televisi, sementara seorang pelatih menerangkan apa yang sedang terjadi. Meskipun sudah 11 hari bersama orang-orang Jamaika itu, saya belum dapat memahami permainan favorit mereka.

Saya yakin beberapa orang Jamaika juga merasakan hal yang sama terhadap sepak bola Amerika, dan jutaan orang di seluruh dunia menganggap permainan bisbol sebagai misteri. Salah satu alasan mengapa kita tidak menyukai olah raga bangsa lain adalah karena kita tidak memahaminya.

Mungkinkah ini juga Anda alami saat memandang kekristenan? Mungkinkah Anda tidak menyukainya karena tampak terlalu rumit? Barangkali Anda melihat kekristenan seperti peraturan-peraturan dan buku tebal besar yang tidak Anda mengerti.

Sebenarnya, kekristenan itu sederhana saja: Kita dapat dibenarkan dalam kemuliaan Allah melalui iman di dalam kematian dan kebangkitan Yesus. Dosa-dosa kita akan diampuni selama-lamanya (lihat Roma 3:24,28; 10:9,10). Coba Anda teliti. Anda akan tahu mengapa orang-orang beriman mengasihi Yesus, hingga Anda juga akan belajar mengasihi-Nya -JDB

IMAN ADALAH TANGAN YANG SUNGGUH-SUNGGUH MENERIMA

ANUGERAH KESELAMATAN ALLAH

Sabtu, 17 Agustus 2013

Kesejahteraan Bangsa

Mazmur 147:14
Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik.

Telah 68 tahun Indonesia mengenyam kemerdekaan, namun belum semua daerah di negeri ini merasakan kesejahteraan yang merupakan mimpi dan harapan para pendiri Indonesia. Sebaliknya, Indonesia hingga saat ini masih terbelit dengan berbagai masalah, mulai dari kemiskinan, intoleransi, terorisme, korupsi dan tingkat kejahatan yang tinggi.

Apakah kesejahteraan mimpi yang terlalu muluk bagi kita? Tidak, namun untuk mewujudkannya ada bagian yang harus kita lakukan. Kita tidak harus melakukan hal-hal besar dan sulit, langkah-langkah sederhana berikut ini akan sangat berdampak bagi Indonesia:

Pertama, berdoa bagi pemimpin-pemimpin negeri ini dan melepaskan berkat bagi Indonesia. Dengan kondisi saat ini, lebih banyak orang berkeluh kesah tentang buruknya pemimpin-pemimpin negeri ini, namun akan lebih baik jika kita berdoa bagi mereka. Bagian kita sebagai rakyat negeri ini adalah berdoa agar hati para pemimpin Indonesia terarah kepada Tuhan dan hukum-hukum-Nya, sehingga takut akan Tuhan dan hikmat-Nya adalah dalam hidup mereka.

Kedua, jadilah teladan dan bertanggung jawab dalam pekerjaan yang Tuhan percayakan dalam hidup kita. Dengan pekerjaan tangan kita, orang-orang yang ada di sekitar bisa merasakan berkat Tuhan.

Ketiga, jangan segan-segan untuk menolong mereka yang dalam kesulitan. Kita mungkin tidak bisa menyejahterakan seluruh rakyat negeri ini, namun kita bisa menolong paling tidak satu orang dalam hidup ini. Menolong dalam hal ini bukan hanya memberikan mereka uang atau materi saja, namun bisa saja berupa pelatihan, pekerjaan atau menuntun mereka untuk memulai usaha.

Apakah Anda mau menjadi alat Tuhan untuk membawa kesejahteraan bagi Indonesia? Jawaban Anda akan menentukan seperti apakah masa depan bangsa ini.

Kamis, 15 Agustus 2013

PELAJARAN DARI IBU

Bacaan: Roma 1:8-16
NATS: Aku ingin untuk memberitakan Injil kepada kamu (Roma 1:15)

Penyakit pikun lambat laun merenggut Ibu Cetas dari tengah-tengah kami. Tidak ada sesuatu pun yang dapat dilakukan oleh saya dan suami untuk menahannya agar ia tidak terlepas dari kami.

Pada masa-masa yang sulit itu, Ibu mengajarkan banyak pelajaran kepada kami. Ia memang lupa cara untuk melakukan banyak hal, tetapi ada satu hal yang tidak dilupakannya, yaitu bagaimana ia berdoa. Kadang-kadang seseorang datang dan menceritakan sebuah masalah yang dihadapinya. Kemudian Ibu akan segera diam sejenak untuk berdoa bagi orang tersebut.

Ibu juga terus berbicara kepada orang lain tentang Yesus. Orang-orang yang merawatnya di rumah jompo berkata bahwa ia sering bertanya kepada para penghuni dan pekerja lainnya apakah mereka telah mengenal Yesus sebagai Juru Selamat mereka. Ia ingin agar mereka yakin bahwa dosa-dosa mereka sudah diampuni dan bahwa mereka akan masuk surga.

Apabila saya mengenang sifat-sifat yang ada di dalam diri Ibu, saya teringat akan Roma 1. Rasul Paulus selalu mengingat jemaat di gereja Roma dalam doanya (ayat 9). Dan ia "ingin untuk memberitakan Injil" sebab ia berkata, "Aku tidak malu terhadap Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya" (ayat 15,16).

Selama Ibu Cetas mampu melakukannya, ia tetap mencari Yesus di dalam doa dan bercerita tentang Dia kepada orang lain. Kita semua dapat belajar dari teladan keberanian dan imannya kepada Tuhan -AMC

BERBICARA KEPADA KRISTUS TENTANG ORANG LAIN AKAN MENGGAIRAHKAN KITA UNTUK BERBICARA KEPADA ORANG LAIN TENTANG KRISTUS

Rabu, 14 Agustus 2013

Terjun Bebas

Selama 45 tahun, hidup Ken Karpman nyaris sempurna. Ia lulus dari salah satu universitas terbaik di Amerika dan menikah dengan gadis impiannya. Kariernya sebagai pialang saham terus menanjak dan memberinya penghasilan hingga Rp 8,8 miliar per tahun. Lalu tibalah saat itu. Tahun 2008 resesi menghantam perekonomian Amerika. Hidup Karpman pun “terjun bebas” dalam sekejap. Ia kehilangan pekerjaan, tabungan, dan hartanya.

Guna menghidupi keluarga, Karpman mengambil langkah drastis. Ia melamar pekerjaan sebagai pengantar piza dengan penghasilan yang amat pas-pasan, bahkan untuk orang kebanyakan. Kehidupannya pun berubah 180 derajat, tetapi ia tidak menyesalinya. “Ini hanya sebuah proses. Saya mensyukuri tiap sen yang saya dapat. Ada pelajaran berharga dari setiap potong pizza yang saya antar, yaitu kerendahan hati.”

Yeremia juga pernah merasakan perubahan drastis ketika bangsa Israel ditaklukkan Babel. Yerusalem hancur. Semua berubah dalam sekejap. Dari bangsa merdeka, menjadi bangsa terjajah. Patah arangkah Yeremia? Tidak. Ia sungguh percaya Tuhan tidak pernah meninggalkan bangsanya. Karena itu ia tetap bisa melihat karya Tuhan. “Tak berkesudahan kasih Tuhan, tak habis-habisnya rahmatNya,” begitu ia berkata.

Hidup di dunia ini memang serba tidak pasti. Apa yang ada kini, bisa tiba-tiba hilang tak berbekas. Hari ini kita berhasil, besok gagal. Usaha yang semula maju mendadak bangkrut. Kita semula sehat, tiba-tiba sakit. Namun, tak usah khawatir. Sejauh kita berjalan bersama Tuhan, semua itu takkan “melumpuhkan” kita. Bersama Tuhan, kita akan siap menghadapi perubahan apa pun yang terjadi.

KETIKA MENGALAMI PERUBAHAN DRASTIS DALAM HIDUP KASIH SETIA TUHAN TAK PERNAH BERUBAH

RENUNGAN TENTANG KUASA DOA

Berdoalah dengan semangat dan sungguh-sungguh, dan nantikanlah hasil-hasil yang luar biasa dari Allah. Karena sumber daya orang Kristen yang paling berkuasa adalah komunikasi dengan Allah, melalui doa.

Dengan berkomunikasi dengan Allah, seringkali justru kita mendapatkan hasil yang seringkali tidak terduga dan lebih besar dari perkiraan kita semula.

Banyak orang menganggap bahwa doa hanya sebagai sarana terakhir untuk dicobakan bila usaha-usaha yang lainnya gagal. Pendekatan seperti inilah yang justru terbalik dari yang seharusnya. Doa seharusnya didahulukan dari apapun juga. Karena kuasa Allah jauh melebihi dari segala sesuatu dan tak terbatas dibanding segala kemampuan kita sehingga sangatlah masuk akal bila kita selayaknya bergantung sepenuhnya hanya pada kuasa Allah, terutama hal ini jugalah yang dikehendaki Allah agar kita menaruh ketaatan sepenuhnya kepadaNya.

Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. *Yak. 5:16*

Senin, 12 Agustus 2013

TIADA PENYESALAN

Bacaan: 1Petrus 4:12-19
NATS: Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya (Matius 16:27)

Seorang gadis kecil yang harus menjalani operasi, merasa ketakutan. Untuk membujuk dia, maka orangtuanya kemudian berjanji akan memberinya apa yang telah diingininya sejak lama, yaitu seekor anak kucing. Operasi itu berjalan dengan baik, namun saat pengaruh obat bius mulai sirna, sang anak terdengar bergumam kepada dirinya sendiri, Benar-benar cara yang tidak enak untuk mendapatkan seekor kucing!

Orang-orang kristiani yang mengalami kesukaran sewaktu melayani Tuhan tidak akan merasakan hal seperti itu saat mereka menoleh ke belakang. Memang benar bahwa setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya (2Timotius 3:12). Yesus berkata kepada para murid-Nya, Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Aku (Matius 16:24). Dia juga meyakinkan mereka bahwa saat Dia kembali ke bumi, Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya (ayat 27).

Paulus berkata bahwa penderitaan kita bagi Kristus tidak layak jika dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita (Roma 8:18). Dan Petrus mengatakan, Bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya (1Petrus 4:13).

Orang-orang percaya yang bertahan di dalam kesukaran bagi Kristus akan menganggapnya sebagai hak istimewa untuk ambil bagian bersama Juruselamat mereka. Menderita bagi Dia mendatangkan upah yang pasti, tanpa penyesalan RWD

MELAYANI TUHAN MERUPAKAN INVESTASI
DENGAN DIVIDEN KEKAL

Minggu, 11 Agustus 2013

MENGAPA SAYA MENDESAH?

Bacaan: Pengkhotbah 2:1-11
NATS: Aku mulai putus asa terhadap segala usaha yang kulakukan dengan jerih payah di bawah matahari (Pengkhotbah 2:20)

Menurut Guinness Book of World Records (Buku Rekor Dunia Guinness), ada seorang gadis kecil berusia 15 tahun yang menguap terus selama lima minggu di tahun 1888. Tidak dijelaskan secara rinci apa sebabnya.

Hal tersebut membuat saya bertanya-tanya mengapa kita menguap. Mengapa seseorang tiba-tiba membuka mulutnya lebar-lebar, menarik napas dalam-dalam, dan mendesah? Jawabannya adalah bahwa napas yang pendek, udara hangat yang terjebak, atau kegelisahan dapat mengurangi jumlah oksigen di dalam tubuh. Maka Pencipta-Perancang kita memperlengkapi kita dengan refleks tarikan napas dalam yang segera mengirimkan oksigen untuk menolong. Selain penjelasan teknis ini, gerakan menguap atau mendesah biasanya menandakan kegelisahan, kelelahan, atau kebosanan.

Selain itu ada pula desahan jiwa. Dengan membaca Pengkhotbah, seolah-olah kita dapat mendengar Salomo mendesah ketika ia mencoba berbagai hal untuk menemukan arti. Berulang kali rohnya bereaksi terhadap berbagai situasi, dengan seruan, Segala sesuatu adalah sia-sia. Segala sesuatu yang disentuhnya menghasilkan kehampaan (1:2; 2:11). Akhirnya ia menyadari bahwa tak ada sesuatu pun yang dapat memberi kepuasan selain takut akan Allah dan berpegang pada perintah-perintah-Nya (12:13).

Ya Tuhan, tolonglah diri kami untuk menyadari bahwa desahan kekecewaan kami terhadap kesenangan dan hal-hal dunia ini dimaksudkan untuk membawa kami kepada-Mu. Hanya Engkau sendirilah yang memberikan nilai kekal atas segala hal yang kami kejar MRD

BEGITU KITA MENIKMATI KEBAIKAN ALLAH
MAKA TIDAK AKAN ADA HAL LAIN YANG DAPAT MEMBERI KEPUASAN

Sabtu, 10 Agustus 2013

C E M B U R U

Definisi :
-----------
Sebuah perasaan dalam hati tentang keraguan dan ketidaksenangan akan sesuatu tanpa alasan yang jelas.
Kecemburuan tidak hanya dalam
hal cinta namun juga dalam kehidupan sehari-hari.

Jenis-Jenis Cemburu :
--------------------------
1. Cemburu cinta : perasaan cemburu yang timbul karena orang yang kita cintai telah membagi cintanya.

Cemburu cinta dibagi 2 :
*Cemburu beralasan : perasaan
cemburu yang memang didukung oleh fakta-fakta yang ada.

*Cemburu buta : perasaan cemburu yang membabi buta, meskipun tanpa didukung oleh fakta.

2. Cemburu sosial : perasaan cemburu yang timbul terhadap orang yang status sosialnya berbeda dengan kita.

3. Cemburu status : perasaan cemburu yang timbul terhadap seseorang karena perasaan iri hati. bisa melanda orang-orang dekat
bahkan orang-orang pelayanan.

Ciri-Ciri Orang Cemburu :
--------------------------------
1. Tiba-tiba marah tanpa alasan
yang jelas.

2. Cenderung menyerang.

3. Selalu berbicara dari sudut negatifnya.

4. Cenderung memperhatikan
berlebihan.

5. Cenderung emosinya meledak-ledak.

Bahaya dari Cemburu :
----------------------------
1. Cinta menjadi tawar.

2. Cenderung melakukan tindakan-tindakan destruktif.

3. Merasa diri yang paling benar.

4. Cenderung membalas dan menjatuhkan.

5. Tidak peka akan Tuhan.

Menghadapi Orang yang sedang
Cemburu :
-----------------------------------------------------
1. Dengarkanlah !
2. Terimalah pandangan-pandangannya.
3. Tenangkan.
4.Beri penjelasan tanpa menyerang.
5. Ajak berpikir logis.

Pandangan Firman Tuhan tentang Cemburu :
------------------------------------------------------
1. Allah kita adalah Allah yang cemburu.
Kel.20:5 ==> "Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan Allahmu, adalah Allah yang cemburu yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dan orang-orang yang membenci Aku."

Kel.34:14 ==> "Sebab janganlah
engkau sujud menyembah kepada Allah lain karena Tuhan yang namaNya Cemburuan adalah Allah yang cemburu."

2. Tidak bisa orang percaya atau
cemburu sembarangan.
Bil.5:14 ==> "Dan apabila kemudian roh cemburu menguasai suami itu sehingga ia menjadi cemburu terhadap istrinya dan perempuan itu memang telah mencemarkan dirinya, atau apabila roh cemburu menguasai suami itu sehingga ia menjadi cemburu terhadap istrinya, walaupun perempuan itu tidak mencemarkan dirinya."

3. Cemburu dapat menghancurkan.
Ams.27:4 ==> "Panas hati kejam dan murka melanda tetapi siapa dapat tahan terhadap cemburu?"

4. Cemburu terhadap orang yang
diberkati Tuhan, mendatangkan hukuman Tuhan.
Maz.106:15-18 ==>
"DiberikanNya kepada mereka
apa yang mereka minta, dan didatangkanNya penyakit paru-paru diantara mereka. Mereka cemburu kepada Musa di perkemahan, dan kepada Harun, orang kudus Tuhan. Bumi terbuka dan menelan Datan, menutupi kumpulan Abiram. api menyala dikalangan mereka nyala api menghanguskan orang-orang fasik itu."

5. Dalam kasih tidak ada cemburu.
1Kor. 13:4 ==> "Kasih itu sabar;
kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong."

Mengalahkan Cemburu :
------------------------------
1. Belajarlah berfikir positif.
2. Janganlah menghakimi.
3. Usirlah iri hati.
4. Belajarlah mencari dan menggali fakta yang jelas.
5. Hiduplah dalam kasih.

Dunia menipu dengan berkata
"CEMBURU ADALAH BUMBU CINTA", namun yang benar adalah "CEMBURU ADALAH RACUN CINTA". Buanglah rasa cemburu, hiduplah dalam kasih.

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Kamis, 08 Agustus 2013

BADAI SEBELUM REDA

Bacaan: Matius 6:9-15
NATS: Jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga (Matius 6:14)

Gereja kecil ini sedang bergumul, dan semua orang tahu apa yang menjadi penyebab pergumulan itu. Dua penatua terhormat di gereja berselisih. Jemaat telah terpecah menjadi dua, sehingga menutup segala kemungkinan untuk maju. Mereka terang-terangan mengabaikan perintah Yesus untuk memaafkan orang lain (Matius 6:14).

Seorang pendeta baru, datang ke gereja tersebut dan menghabiskan beberapa minggu untuk mengajarkan pengampunan dan kepercayaan. Untuk beberapa saat, orang-orang tetap berkukuh untuk terpecah dua dan terus berjalan dengan langkah berat dalam kubangan ketidakyakinan mereka.

Setelah lama berdoa, pendeta itu merasa dipimpin Tuhan untuk melakukan suatu tindakan. Oleh karena itu, pada sebuah kebaktian pagi, ia memanggil kedua orang tersebut untuk berdiri dan meminta mereka untuk saling memaafkan. Ia tahu bahwa jika gereja itu mau merasakan damai kembali, maka harus terjadi sebuah badai konfrontasi. Kedua orang itu saling berhadapan, berhenti sesaat, kemudian berpelukan. Air mata mengalir dari wajah mereka ketika mereka saling meminta maaf. Empat puluh lima menit kemudian, tangisan dan pelukan pengampunan di seluruh jemaat itu baru berhenti. Gereja itu dihidupkan kembali untuk saling melayani sebagai jemaat yang saling mengasihi demi kemuliaan Allah.

Pengampunan adalah hal yang penuh kuasa dan memberikan ketenangan yang menyejukkan. Melalui pengampunan, kita dapat menikmati kerukunan bersama anak-anak Allah. Tanpa pengampunan, badai itu akan terus berlanjut -JDB

PENGAMPUNAN ADALAH KEKRISTENAN

YANG DIWUJUDKAN DALAM PERBUATAN

Minggu, 04 Agustus 2013

HUMOR YANG SEHAT

Bacaan: Efesus 5:1-10
NATS: Rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan di antara kamu, . . . Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono (Efesus 5:3,4)

Sebagai seorang presiden, Abraham Lincoln menghadapi tekanan yang luar biasa semasa Perang Saudara Amerika Serikat. Tanpa humor, diragukan ia dapat memikul tekanan itu. Pada berbagai pertemuan kabinet, apabila suasana menjadi tegang, ia kerap menceritakan sebuah cerita lucu untuk menghilangkan ketegangan. Dengan menertawakan dirinya sendiri, ia tidak menjadi seorang yang defensif. Dan sebuah cerita baik yang sangat efektif kadang kala dapat melunakkan hati musuh.

Humor yang spontan mencerminkan cara Allah menciptakan manusia. Humor berguna bagi manusia secara fisik maupun emosional. Tawa dapat mencegah suasana yang tegang agar tidak berakhir dengan kata-kata pahit atau sakit hati.

Walaupun Yesus adalah seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan (Yesaya 53:3), saya yakin Dia sering tertawa. Kadang kala Yesus menggunakan humor untuk menjelaskan sesuatu. Bayangkan seekor unta mencoba untuk masuk melalui lubang jarum! (Matius 19:24).

Namun, humor juga memiliki sisi yang buruk. Paulus menyebutnya sembrono dan hal itu jangan sampai mendapat tempat di dalam hidup seorang percaya (Efesus 5:4). Hal itu mempermalukan, merendahkan, dan mencemari mereka yang melontarkannya dan mereka yang mendengarnya.

Jadi, apakah yang kita tertawakan? Cerita macam apakah yang kita ceritakan kepada satu sama lain? Apakah Yesus akan tertawa bersama kita? Saya yakin Dia akan tertawa, jika humor itu sehat DJD

DENGAN TERTAWA BERARTI ANDA
BENAR-BENAR MENJADI MANUSIA

BERPACU MELAWAN KUDA

Bacaan: Yeremia 12
NATS: Jika engkau telah berlari dengan orang berjalan kaki, dan engkau telah dilelahkan, bagaimanakah engkau hendak berpacu melawan kuda? (Yeremia 12:5)

Di kejuaraan Olimpiade, para pelari tercepat di dunia berlomba untuk memperebutkan medali emas dan rangkaian daun salam. Jauh sebelum perlombaan terakhir berlangsung, diadakanlah pertandingan di seluruh negara di dunia untuk menyeleksi atlet-atlet yang tidak cukup cepat untuk berlomba. Di Olimpiade, hanya atlet tercepat yang boleh mengikuti perlombaan terakhir.

Nabi Yeremia juga terlibat dalam pertandingan yang ketat-namun ia bertanding dengan para penyembah berhala dan imam yang jahat. Ia menjawab panggilan Tuhan untuk menghukum Yehuda dan meramalkan kejatuhannya. Ia menjadi begitu putus asa dan bertanya kepada Tuhan, "Mengapakah mujur hidup orang-orang fasik, [mengapa mereka] sentosa?" (12:1).

Pada saat itulah Allah berkata kepada Nabi Yeremia, yang intinya demikian, "Pertandingan baru saja dimulai. Sejauh ini, kamu baru saja berurusan dengan perkara-perkara yang kecil (berlari melawan pejalan kaki). Apabila kelak masalah-masalah yang sangat sulit datang (bersaing melawan kuda), bagaimana kamu akan menanganinya?"

Mungkin Anda baru saja menghadapi beberapa kesulitan: masalah dengan atasan, penyakit, atau konflik di gereja Anda. Mohonlah kepada Tuhan untuk dibebaskan dari masalah itu. Namun sebagai jawaban, Dia dapat saja berkata, "Jadilah kuat. Bertahanlah. Masalahmu mungkin akan semakin berat." Apabila Dia meminta Anda untuk "berpacu melawan kuda", Dia tentu akan mendampingi Anda untuk menguatkan dan menopang Anda. Itulah yang dilakukan Allah -DCE

[AKU] ... BERLARI-LARI KEPADA TUJUAN UNTUK MEMPEROLEH HADIAH,

YAITU PANGGILAN SURGAWI DARI ALLAH DALAM KRISTUS YESUS -Filipi 3:14