Anda percaya atau nggak, Tapi ini ada dan terjadi.
Seseorang yang pada waktu pertama kali melihat seseorang (lawan jenis) langsung jatuh cinta. Para ilmuwan mengatakan bahwa jatuh cinta pada pandangan pertama tergantung
pada kejiwaan seseorang pada waktu itu. Dan menurut survei, pria kebanyakan jatuh cinta pada pandangan pertama. Memang banyak faktor membuat seseorang jatuh cinta pada pandangan pertama. Bisa jadi orang itu adalah ideal Anda. Dan pada waktu itu memang Anda siap untuk jatuh cinta. Siap jatuh cinta maksudnya sikon Anda lagi baik, hidup penuh positif nggak banyak problem, kerjaan baik.
Jatuh cinta pada pandangan pertama dapat dikatakan sebagai sex appeal, sesuatu dari orang tersebut membuat Anda untuk tertarik dan lebih jauh lagi, jatuh cinta. Sex appeal bisa jadi dari wajah, postur tubuh, suara, bau badan, kecakapan (skill). Dan Anda mungkin sudah membayang-bayangkan bagaimana jodoh yang Anda inginkan. Maka ketika Anda melihat orang yang Anda selalu impikan, otak Anda membangunkan Anda, “Aha, dia adalah orangnya.” Susahnya kalau orang yang Anda idamkan atau pas Anda lihat itu ternyata sudah milik orang lain (dalam arti sudah menikah). Dan banyak teori yang mengatakan kadang hal itu dapat menjadi obsesi. Tetapi ada survei juga yang mengatakan bahwa cinta melalui pandangan lebih dangkal dari pada jatuh cinta melalui pendengaran atau bau badan. Maka tidak heran ada pepatah yang mengatakan kalau cinta itu buta. (maka musti belajar huruf Braille kali yach)
Tapi sayang meski udah belajar huruf Braille, tetap masih buta cintanya. Contoh paling sering diceritakan dari Alkitab adalah kisah cinta Samson pada Delilah. Cinta pada pandangan pertama (cp3) sering dikategorikan adalah cinta eros, cinta yang berdasarkan birahi, kecantikan, ketampanan manusia itu sendiri. Dan hal ini jarang terjadi pada pasangan, karena eros bukan berdasarkan cinta, hanya berdasarkan pada pandangan atau nafsu seks.
Dari peringkat cinta dalam legenda Yunani, Eros menempati peringkat paling bawah. (Eros – Storge – Phileo – Agape) Tetapi cinta yang paling rendah tingkatnya ini dipakai oleh Tuhan untuk mengungkapkan Kasih Allah kepada manusia. Karena sebenarnya kasih Allah jika digambarkan dalam bahasa Yunani tersebut adalah Agape.
Kasih agape adalah untuk memberikan kebaikan bagi orang lain tanpa memperdulikan apa yang dirasakannya sendiri. Kasih agape tidak bisa diterjemahkan sebagai suatu perasaan atau perhatian.
Tuhan Yesus menunjukkan kasih ini ketika Ia memikul salib dan mati bagi Anda dan saya tanpa memperdulikan apa yang Ia sendiri rasakan saat itu. Percaya atau tidak, Allah “cinta pada pandangan pertama” kepada kita. Tentu yang saya maksud disini bukan secara fisik.
Tetapi Allah memakai tingkatan kasih yang terendah itu untuk mendemonstrasikan kasih Allah yang Agape itu kepada kita. Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita (1 Yoh 4:19). Manusia yang berdosa hanya mengerti kasih Eros, bahwa “aku” menginginkan “kamu”.
Allah bukan “menginginkan” kita tetapi mengasihi kita. Dia mengasihi kita tanpa ada batasnya, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
(Yoh 3:16)
Karena Kasih Allah tak terukur panjang lebarnya dalam atau tingginya, karena Allah adalah kasih maka Kasih Allah dapat “masuk” ke segala aspek kasih manusia. Sehingga manusia dapat meresponi kasih Allah tersebut.
Tanpa tindakan Allah mengasihi manusia terlebih dahulu, maka manusia tidak mungkin akan pernah mengerti, mengenal Allah bahkan mengasihiNya. Karena manusia berusaha mengasihi Allah hanya untuk dirinya sendiri untuk memuaskan nafsunya sendiri.
Maukah kita menerima KasihNya?
Jesus ♥ You
Tidak ada komentar:
Posting Komentar