Sabtu, 21 September 2013

KASIH ALLAH DAN HUKUMAN-NYA

Sungguh, pada waktu Aku membawa nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir Aku tidak mengatakan atau memerintahkan kepada mereka sesuatu tentang korban bakaran dan korban sembelihan; hanya yang berikut inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka: Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia! Yeremia 7:22, 23

Seseorang dapat memberikan persembahan kepada Tuhan tanpa hati yang taat, tetapi tidak mungkin seorang yang taat kepada Tuhan tidak memberikan persembahan. Tidak mengherankan Alkitab menekankan bahwa Allah lebih menghendaki ketaatan daripada persembahan.

Inti dari perikop pertama (Yer. 7:21-28) hari ini adalah masalah ketaatan (Yer. 7:23), atau lebih tepatnya masalah ketidaktaatan (Yer. 23:24, 26, 27, 28) yang dilakukan oleh umat Allah. Apa yang kita baca dalam nas ini tidak berarti bahwa Allah tidak memerintahkan umat-Nya untuk memberikan persembahan kurban, tetapi mau menekankan bahwa Allah mengutamakan sikap ketaatan hati (Yer. 7:23) lebih daripada memberikan persembahan kurban secara lahiriah. Umat Israel sering berpikir bahwa selama mereka menjalankan tuntutan keagamaan mereka secara lahiriah, mereka sudah melakukan ibadah mereka dengan benar. Akan tetapi, pemahaman demikian adalah salah. Tuhan berulang kali menegaskan melalui firman-Nya bahwa persembahan kurban mereka baru berkenan kalau disertai dengan hati yang remuk (Maz. 51:18, 19).

Akibat pemahaman keliru itu, umat Israel menjadi tidak takut-takut berdosa kepada Tuhan. Bahkan dalam perikop kedua (Yer. 7:29-8:3) mereka berani menggantikan Tuhan dengan dewa dewi bangsa kafir yang disembah dengan ritual yang sangat menjijikkan dan mengerikan (Yer. 7:30, 31). Itu sebabnya hukuman keras Tuhan pun akan dijatuhkan atas mereka. Memutarbalikkan hakikat ibadah berarti membuat aib diri sendiri (Yer. 7:19) dan mengubah juga sifat
ibadah (Yer. 7:32).

Ketaatan kepada Allah menunjukkan kesetiaan kita hanya pada Dia. Itulah yang dituntut Allah kepada umat-Nya sekarang. Kerajinan dan kesetiaan dalam mengikuti semua aktivitas gereja termasuk memberi persembahan dan perpuluhan, tidak berarti kalau tidak disertai ketaatan dan kesetiaan hanya menyembah Tuhan.

TAAT PADA TUHAN BERARTI MENDAHULUKAN DIA DAN MEWUJUDKAN FIRMAN-NYA SETIAP HARI!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar