Bacaan: Kejadian 2:1-7; Ibrani 11:1-3
NATS: Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah (Ibrani 11:3)
Teori evolusi bukannya tidak menyim-pan permasalahannya sendiri. Seorang ilmuwan mengatakan hal berikut tentang kehidupan yang dimulai dengan sendirinya: Asam amino harus tersusun di dalam urutan yang tepat agar dapat membentuk protein ... sama seperti huruf-huruf di dalam sebuah kalimat. Hukum kimia dan fisika saja tidak dapat melakukan hal itu. Peluang terbentuknya protein secara kebetulan adalah 1064 [10 dengan 64 nol di belakangnya] berbanding 1!
Banyak orang yang berasumsi bahwa teori evolusi itu benar. Namun, apakah teori itu dapat dibuktikan secara ilmiah? Sesuatu dianggap benar secara ilmiah hanya jika dapat dibuktikan berulang kali di bawah kondisi laboratorium. Pernyataan bahwa kehidupan itu muncul dengan sendirinya dari sebuah proses panjang yang tidak mengacu pada pribadi tertentu tidak dapat lolos dari uji kebenaran ini. Karena itulah evolusi tetap menjadi sebuah teori semata.
Jadi, jika Anda pernah tergoda untuk meragukan kisah penciptaan menurut kitab Kejadian, pertimbangkanlah alternatifnya. Peluang bagi sebuah protein sederhana untuk menciptakan dirinya sendiri saja terlalu kecil. Betapa jauh lebih masuk akal bagi kita untuk memercayai Allah dan firman-Nya: Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat (Ibrani 11:3).
Bukankah lebih masuk akal bila kita memercayai bahwa Allah saja yang merancang dan menciptakan alam semesta? (Kejadian 1:1) HDF
SEGALA CIPTAAN MENUNJUK KEPADA SANG PENCIPTA
YANG MAHAKUASA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar