Jumat, 24 Januari 2014

DAN JADILAH DEMIKIAN

Bacaan: Kejadian 1:1-13
NATS: Berfirmanlah Allah:... Dan jadilah demikian (Kejadian 1:9)

Kata-kata berikut diulang beberapa kali dalam Kejadian 1, kisah penciptaan: "Dan jadilah demikian."

Apa pun yang difirmankan Allah terjadi. "Jadilah terang.... Jadilah cakrawala.... Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda...." Lalu, setiap kali, diikuti perkataan: "Dan jadilah demikian." Allah berfirman, dan hal itu menjadi kenyataan.

Ketika saya membaca tentang permulaan dunia kita dan kuasa Allah, saya mulai berpikir tentang hal-hal lain yang telah dikatakan oleh Allah dan Putra-Nya, Yesus hal-hal yang dapat kita andalkan.

Saat Yesus berbicara tentang para pengikut-Nya, Dia berkata, "Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku" (Yohanes 10:28). Jika kita memercayai-Nya, kita bisa yakin bahwa kita saat ini memiliki hidup yang kekal dan jaminan untuk hidup bersama Dia selama-lamanya.

Penulis Kitab Ibrani berkata, "Cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: 'Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau'"(Ibrani 13:5). Kita dapat yakin bahwa berbagai kebutuhan kita akan terpenuhi dan tak akan ditinggalkan sendirian.

Salah satu janji Yesus yang paling menghibur adalah "Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku" (Yohanes 14:3). Dia telah mengatakannya; kita dapat memercayainya dan dengan yakin menantikan hari itu.

Andalkan firman Allah. Hal itu akan terjadi --AMC

ALLAH TELAH MENGATAKANNYA. SAYA MEYAKININYA. BERESLAH SUDAH.

Sabtu, 18 Januari 2014

Persembahan

Persembahan seharusnya diberikan dengan sukarela. Ada dalam Alkitab

* 2 Korintus 9:7,
Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

Setiap orang seharusnya memberi sesuai kesanggupan. Ada dalam Alkitab,

* 2 Korintus 8:12,
Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.

Banyak yang dimintakan dari orang-orang yang telah mendapat banyak. Ada dalam Alkitab,

* Lukas 12:48,
Tetapi barang siapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.

Memberi perpuluhan dan persembahan menjamin berkat-berkat Allah. Ada dalam Alkitab,

* Maleakhib3:8, 10
Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.

Kemurahan-hati akan kembali kepada si pemberi. Ada dalam Alkitab,

* Lukas 6:38,
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu

Allah adalah teladan utama dalam soal memberi. Ada dalam Alkitab,

* Yohanes 3:16,
Karena Allah begitu mengasihi manusia di dunia ini, sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan mendapat hidup sejati dan kekal.

Tuhan Yesus Memberkati

Jumat, 17 Januari 2014

YANG DAPAT DILAKUKAN ALLAH

Bacaan: 2 Korintus 1:3-11
NATS: Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi (2 Korintus 1:10)

Mereka dijuluki “anak-anak terhilang” dari Sudan. Ribuan dari mereka melarikan diri dari perang saudara di negara itu, dan mengungsi dari kekacauan dan pembunuhan. Banyak dari antara mereka yang telah belajar Injil di gereja-gereja yang didirikan para misionaris, tetapi pengetahuan mereka akan dunia di luar kampung halaman mereka sedikit.

Artikel di National Geographic mengisahkan salah satu dari “anak- anak terhilang” yang kini menetap di Amerika Serikat. Ia mengatakan kepada jemaat gereja bahwa ia sangat bersyukur atas bantuan dari Amerika, dan juga atas iman yang ia pelajari melalui kesulitan. “Orang Amerika memercayai Allah,” katanya, “tetapi mereka tidak tahu apa yang dapat Allah lakukan.”

Dalam ujian berat, kita bergerak dari teori menuju realitas saat mengalami kuasa Allah. Ketika tampaknya tidak ada harapan, kita dapat membagikan perasaan Paulus yang berkata, “Beban yang ditanggungkan ke atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga atas hidup kami” (2 Korintus 1:8). Tetapi kita pun dapat belajar, seperti Paulus, bahwa di masa kegelapan “kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati” (ayat 9).

Jika hari ini Allah telah mengizinkan Anda berada dalam keadaan yang tanpa harapan, pertimbangkan kembali semua yang telah dilakukan dan masih tetap dapat dilakukan Allah yang Perkasa. Dengan memercayai Allah dalam kesulitan, kita tahu apa yang dapat dilakukan-Nya dalam hidup kita —David McCasland

ALLAH ADALAH SATU-SATUNYA SEKUTU
YANG DAPAT SELALU KITA ANDALKAN